Rabu 01 Sep 2021 12:05 WIB

Kanada Tempatkan 5.000 Pengungsi Afghanistan

Kanada akan membantu sebanyak mungkin warga Afghanistan yang ingin menetap

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Keluarga yang dievakuasi dari Kabul, Afghanistan
Foto: AP Photo/Gemunu Amarasinghe
Keluarga yang dievakuasi dari Kabul, Afghanistan

IHRAM.CO.ID, OTTAWA -- Kanada akan menempatkan sekitar 5.000 pengungsi Afghanistan yang dievakuasi oleh Amerika Serikat (AS). Keputusan ini diambil ketika pemerintahan Perdana Menteri Justin Trudeau fokus menangani masalah pengungsi.

“Kami berusaha sekuat tenaga untuk membantu sebanyak mungkin warga Afghanistan yang ingin menetap di Kanada," ujar Menteri Imigrasi Marco Mendicino dalam sebuah pengarahan.

Kanada telah mengevakuasi 3.700 orang dari Kabul dalam beberapa pekan terakhir. Dari jumlah tersebut sekitar 2.000 diantaranya adalah warga Afghanistan yang telah membantu tentara dan diplomat Kanada di masa lalu. Warga Afghanistan yang dievakuasi itu membawa keluarga mereka untuk tinggal di Kanada. Kanada mengakhiri misinya di Afghanistan pada 2011. Tetapi pelatih militer tetap bekerja sampai 2014.

Sekitar 5.000 pengungsi yang dievakuasi oleh AS akan ditempatkan di negara ketiga. Sebelumnya, Kanada mengumumkan akan menerima lebih dari 20 ribu warga Afghanistan yang rentan termasuk pemimpin perempuan, pekerja hak asasi manusia, dan wartawan.

“Kami ingin menyambut keluarga Afghanistan yang telah membantu warga Kanada, yang telah berjuang untuk keadilan, yang memperjuangkan hak-hak komunitas LGBT, untuk perempuan, untuk jurnalis,” kata Trudeau.

Kanada mengatakan, pihaknya berharap dapat terus menampung warga Afghanistan, selama Taliban mengizinkan mereka pergi. Menteri Luar Negeri Marc Garneau mengatakan, masih ada sekitar 1.250 warga negarq Kanada, penduduk tetap dan anggota keluarga mereka yang saat ini terjebak di Afghanistan.

 “Warga Afghanistan dengan dokumen perjalanan ke negara lain harus diizinkan pergi dengan aman dan bebas ke luar negeri tanpa gangguan," kata Garneau.

Taliban menguasai Afghanistan, setelah mengambilalih ibu kota Kabul pada 15 Agustus. Presiden Ashraf Ghani dan pejabat tinggi lainnya melarikan diri setelah Taliban berkuasa.

Taliban mulai melancarkan serangan dan mengambilalih provinsi serta distrik strategis, sejak pasukan asing meninggalkan Afghanistan mulai Mei lalu. Taliban dengan cepat menguasai Afghanistan dan memukul mundur Pasukan Nasional Afghanistan.

Pasukan terakhir AS meninggalkan Afghanistan pada Senin (30/8) malam waktu setempat. Mereka secara resmi mengakhiri misi selama 20 tahun.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement