Rabu 01 Sep 2021 11:30 WIB

Masalah Kesehatan yang Sering Dihadapi Lansia

Diperkirakan, satu dari 10 orang semua kelompok umur menderita diabetes pada 2045.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Qommarria Rostanti
Masalah kesehatan yang sering dialami lansia (ilustrasi).
Foto: pixabay
Masalah kesehatan yang sering dialami lansia (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semakin usia bertambah, semakin besar pula risiko seseorang menghadapi penyakit kronis. Menurut National Council of Aging (NCOA), 80 persen orang dewasa di atas usia pensiun memiliki satu kondisi kesehatan kronis dan 68 persen memiliki lebih dari satu.  

Dilansir di laman Eat This Not That pada Rabu (1/9), terdapat lima kondisi kesehatan paling umum yang dialami lansia yakni:

1. Tekanan darah tinggi (hipertensi)

Menurut Harvard Medical School, saat ini lebih dari 70 persen pria di atas usia 55 tahun secara teknis memiliki tekanan darah tinggi. American Heart Association mengatakan, seharusnya 120/80 atau lebih rendah. Seiring waktu, tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah, sangat meningkatkan risiko strok, serangan jantung, dan demensia.  

Untuk menurunkan risiko, periksakan tekanan darah secara teratur dan ikuti saran dokter Anda tentang cara menjaganya dalam kisaran yang sehat. Konsumsi makanan yang menyehatkan jantung seperti diet Mediterania atau DASH, pertahankan berat badan yang optimal, dan tetap aktif.  

2. Kolestrol tinggi

Hampir setengah dari orang dewasa yang lebih tua memiliki kolesterol tinggi, penumpukan lemak dalam darah yang dapat menyebabkan penyumbatan di arteri yang menyebabkan serangan jantung atau strok. Para ahli menyarankan agar kolesterol Anda diperiksa setiap lima tahun tetapi orang dewasa yang lebih tua mungkin perlu dilakukan lebih sering. 

Tingkat kolesterol total Anda harus kurang dari 200 miligram per desiliter (mg/dL), dengan LDL (kolesterol jahat) kurang dari 100 mg/dL dan tingkat HDL (kolesterol baik) 60 mg/dL atau lebih tinggi.  

Untuk menjaga tingkat kolestrol Anda tetap sehat, konsumsi makanan rendah lemak jenuh dan lemak trans, berolahraga hampir setiap hari dalam sepekan, dan pertahankan berat badan Anda dalam kisaran yang ideal. Jika kolesterol jahat Anda tinggi, itu belum tentu karena diet Anda. Dokter Anda mungkin menyarankan minum obat untuk menjaga kesehatan jantung Anda.

Baca juga : Betulkah Antibodi Penyintas Covid-19 Sudah Cukup Melindungi?

3. Radang sendi

Hampir sepertiga dari orang dewasa yang lebih tua menderita nyeri sendi dan pembengkakan yang disebabkan arthritis. Menurut CDC, berolahraga secara teratur dapat membantu (olahraga berdampak rendah seperti berjalan dan berenang adalah yang terbaik), seperti halnya menjaga berat badan yang sehat. Jika kelebihan berat badan dapat memberi tekanan tambahan pada persendian. Jika Anda masih menggunakan merokok, segera hentikan.

4. Penyakit jantung 

Sekitar 29 persen orang tua dirawat karena penyakit jantung iskemik, di mana plak menumpuk di dinding arteri, menyempitkannya, dan meningkatkan kemungkinan serangan jantung atau strok. Menurut American Heart Association, untuk mencegah penyakit jantung pada usia berapa pun, makan makanan yang sehat, lakukan setidaknya 150 menit olahraga intensitas sedang setiap minggu dan ketahui tanda-tanda peringatan serangan jantung atau strok.  

Setelah usia 60 tahun, pertahankan berat badan Anda dan mintalah tes indeks pergelangan kaki-brakialis ke dokter, yang dapat mendeteksi penumpukan plak di arteri di kaki.

5. Diabetes

Menurut NCOA, 27 persen orang dewasa yang lebih tua dirawat karena diabetes. Pada awal tahun ini, Forum Ekonomi Dunia menggambarkan diabetes sebagai "epidemi diam", mencatat bahwa penyakit itu membunuh tiga kali lebih banyak orang dibandingkan Covid-19 pada 2020. 

Pada kasus diabetes, tubuh menjadi tidak dapat memproses gula darah dan mengangkutnya ke sel-sel tubuh untuk  energi. Kadar gula darah yang meningkat secara kronis dapat merusak lapisan pembuluh darah, yang menyebabkan penyakit jantung, strok, dan kebutaan.  

Para ahli memperkirakan satu dari 10 orang dari semua kelompok umur akan menderita diabetes pada 2045. Untuk menghindarinya harus makan lebih sedikit gula dan makanan olahan, mengganti banyak buah dan sayuran sebagai gantinya, berolahraga secara teratur, dan menjaga berat badan.

Baca juga : Pengendara Sepeda Mengumpulkan Rp 981 Miliar untuk Masjid

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement