Rabu 01 Sep 2021 02:15 WIB

Hikmat: Binge-watching Vs Hopping Sekarang Jadi Tren

Binge-watching ditopang oleh banyaknya serial yang tersedia untuk ditonton.

Belakangan, orang terbiasa menonton serial. Kebiasaan itu memicu binge-watching.
Foto: pexels
Belakangan, orang terbiasa menonton serial. Kebiasaan itu memicu binge-watching.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat film sekaligus Anggota Komite Film Dewan Kesenian Jakarta, Hikmat Darmawan, mengatakan, menjamurnya layanan film digital yang legal membentuk tren dan perilaku menonton film masyarakat saat ini. Salah satunya adalah binge-watching, menonton tayangan film atau serial secara berturut-turut tanpa jeda.

"Selain sudah tersedia layanan dan alternatif untuk menonton film, sebetulnya sekarang yang muncul adalah orang akan dan sudah terbiasa dengan binge-watching, terbiasa menonton banyak series," kata Hikmat saat dihubungi Antara belum lama ini.

Baca Juga

Itu menunjukkan bahwa penonton sudah lebih bisa menerima cerita yang lebih kompleks. Series pun menjadi lebih diminati karena pendalaman karakternya, plot yang berliku, plot-twist, dan elemen lainnya.

"Ini juga membuat series menjadi salah satu potensi kuat saat ini," ujarnya.

Di sisi lain, Hikmat berpendapat ada juga pola "coba-coba" yang berkebalikan dari binge-watching yang membutuhkan atensi panjang dalam menonton sebuah tayangan. Mereka yang "coba-coba" ini justru memiliki atensi yang cenderung lebih pendek.

"Ini membuat film menjadi informasi yang berlimpah, dan ada semacam 'industri ulasan' di kalangan penonton. Tapi, itu tidak secara langsung. Orang entah jadi movie buff yang nonton banyak sekali tapi hopping (berlompatan), atau sebaliknya," kata dia.

Apa yang membuat orang untuk hopping? Biasanya, menurut Hikmat, film panjang yang dianggap membosankan akan membuat orang berhenti menonton ketika baru sebagian yang disaksikan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement