Selasa 31 Aug 2021 05:21 WIB

Dirut Bank Banten Siapkan 4 Grand Strategy dan 8 Quick Wins

4 Grand Strategy dan 8 Quick Wins strategi untuk kejayaan Bank Banten.

Dirut Bank Banten Agus Syabarrudin.
Foto: istimewa/doc humas
Dirut Bank Banten Agus Syabarrudin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Merambah era disrupsi digital, Bank Banten telah menyiapkan sejumlah strategi pengembangan bisnisnya. Direktur Utama Bank Banten, DR H Agus Syabarrudin, M.Si, mengatakan, terkait bidang teknologi informasi Bank Banten melakukan penguatan kapabilitas organisasi dan infrastruktur menuju perbankan digital dengan sistem pembayaran yang terintegrasi.

Menurut Direktur Utama yang baru diangkat pada Maret 2021 ini, digitalisasi layanan perbankan akan membuat bank banten, yang sudah memiliki captive market retail consumer sekaligus sebagai agent of development bagi daerahnya, akan terus meningkatkan produk dan layanannya. Sehingga akan bisa memenuhi kebutuhan finansial dan transaksi settlement nasabah, yang berada dalam ekosistem keuangan daerah.

Agus Syabarruddin mengaku telah mencanangkan ‘4 Grand Strategy dan 8 Quick Wins’ untuk memastikan agar Bank Banten ke depan mencapai kejayaannya. “Pengelolaan RKUD akan dijaga dengan baik, sambil terus meningkatkan kualitas layanan kepada nasabah yang ujungnya akan berdampak pada penguatan fundamental keuangan perusahaan,” kata Agus, yang mengawali karirnya di ABN-AMRO dan Bank Syariah Mandiri  tersebut.

Upaya perbaikan dari sisi organisasi dan SDM, kata Agus, juga terus dilakukan. Saat ini, kata Agus, Bank Banten mencanangkan budaya kerja baru yaitu TRUST. Adapun kepanjangannya Think Different, Reliable, Universe, Sustainable, dan Track. “Perubahan Budaya Perusahaan ini diharapkan dapat menjadi panduan berpikir dan bertindak bagi seluruh insan Bank Banten atau yang disebut juga sebagai Banteners, sehingga kesadaran penuh Banteners yang akan mendorong pencapaian kinerja terbaik bagi perusahaan,” paparnya.

Upaya digitalisasi perbankan terus digenjot Bank Banten, dengan harapan akan bisa menggali potensi pendapatan baru. Namun, lanjut mantan direktur BPD Kalimantan Selatan ini, pihaknya tetap berfokus menggarap target captive market, yaitu PNS. Saat ini Bank Banten tengah berupaya untuk all out menggarap nasabah utama, sembari membuka opsi-opsi turunan produk dan layanan yang terintegrasi dengan e-commerce. “Dengan demikian diharapkan Bank Banten akan menjadi bank utama bagi captive market kami untuk melayani kebutuhan finansial dan transaksi keuangannya,” ungkap Agus.

Selama pandemic Covid-19, Agus berupaya menghadirkan pola kepemimpinan yang dinamis dan down to earth. Dijelaskannya, di era pandemi ada banyak dinamika yang harus disikapi dengan cepat dan diberikan solusi dengan segera. Oleh karena itu manajemen dan karyawan Bank Banten harus bisa beradaptasi dengan dinamika tersebut dan mampu berkomunikasi cepat dan efektif agar target kinerja tetap bisa dicapai.

Mengenai capaian kepemimpinannya di Bank Banten, Agus mengatakan masih fokus kepada ‘4 Grand Strategy dan 8 Quick Wins’ yang sudah dicanangkan untuk program Turn around. Sementara untuk People Development, kata Agus, selain penerapan budaya kerja  TRUST, maka peningkatan kapabilitas profesional, individual asessment dan leadership program juga terus berjalan.

Untuk penguatan likuiditas, menurut Agus, Bank Banten akan berupaya meningkatkan layanan prima kepada nasabah, meluncurkan produk yang dibutuhkan nasabah, meningkatkan kemampuan penetrasi para marketing untuk meningkatkan jumlah nasabah dengan volume fundingnya. 

“Dengan begitu kami sudah melakukan pembelian kembali piutang PNS Banten dari Bank BJB senilai Rp557 miliar dari 4.218 kreditur, masih akan dilanjutkan untuk bisa mencapai sekitar Rp.500 miliar lagi triwulan 3 ini. Termasuk upaya kami membangun kepercayaan dengan kegiatan transformasi secara menyeluruh telah berdampak kepada peningkatan harga saham BEKS di bursa saham,” papar peraih gelar Doktor di Universitas Lambung Mangkurat ini.

Agus juga mengingatkan bahwa dalam menghadapi tantangan ke depan, maka CEO, dituntut harus terus berinovasi dan cepat mengambil keputusan dengan efektif. Terutama ketika dalam kondisi yang terbatas dan penuh tantangan. “Saat ini, untuk Bank Banten, saya akan terus berupaya untuk mengejar target-target 4 Grand Strategy dan 8 Quick Wins yang telah ditetapkan,” ungkapnya.

Di masa pandemic Covid ini, kata Agus, CEO juga harus berperan sebagai pemimpin yang inovatif, dan berani mengambil keputusan dengan cepat dan efektif. Karena di era pandemi ini bisa jadi blessing in disguise bila kita dapat melihat peluang secara jeli. “Insya Allah kita bersama-sama bisa melewat ujian ini dan sukses mendorong Bank Banten lebih berkembang, kuat, kompetitif dan kontributif bagi upaya pemulihan ekonomi daerah,” kata Agus.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement