Senin 30 Aug 2021 23:50 WIB

Komnas PA Kembali Serukan Bahaya Bisphenol

Jika terakumulasi dalam waktu yang lama maka di situlah akan terlihat dampaknya

Arist Merdeka Sirait
Arist Merdeka Sirait

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA) menegaskan konsistennya dalam perjuangan untuk mendorong Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk segera memberi label peringatan konsumen pada galon guna ulang dan kemasan plastik lainnya yang mengandung zat kimia Bisphenol (BPA).

Sikap ini ditujukan untuk memberikan perlindungan kepada bayi, balita dan janin pada ibu hamil yang berpotensi terpapar zat kimia BPA. “Bahaya BPA memang tidak serta merta, tetapi masuk sedikit demi sedikit. Jika terakumulasi dalam waktu yang lama maka di situlah akan terlihat dampaknya," kata ketua Komnas PA, Arist Merdeka dalam keterangannya di Jakarta, Senin (30/8).

Arist mengatakan bahaya BPA itu bukan bersifat hoax, seperti yang dituduhkan oleh mereka yang tidak peduli kesehatan bayi, balita dan janin pada ibu hamil. Ia sangat menyesalkan dari seorang pengamat kebijakan publik yang mengatakan Komnas Perlindungan anak ikut menyebarkan hoax. 

“Setiap orang mempunyai  kebebasan untuk mengeluarkan pendapatnya, dan hal itu dilindungi oleh undang-undang. Jadi tidak boleh orang langsung menyimpulkan bahwa Komnas Anak menyebar hoax,” ujarnya.

Arist kembali mengedukasi ibu-ibu untuk dapat mewaspadai potensi bahaya zat BPA ini. “BPA itu terdapat di wadah plastik manapun tetap berbahaya. BPA di gelas juga bahaya, BPA di piring juga bahaya, BPA di galon juga bahaya,” katanya.

Hal senada disampaikan juga oleh anggota DPR RI Komisi IX dari Fraksi PKB  Arzeti Bilbina. Melalui pesan virtual, Arzeti dengan tegas menyampaikan komitmennya dalam memerangi BPA. Ia mendukung BPOM dalam pelabelan terhadap kemasan plastik dan galon guna ulang yang mengandung BPA.

"Yang terpenting pada prinsipnya saya mendukung Komnas Anak dan elemen masyarakat yang lain yang berjuang agar BPOM segera memberi  label peringatan konsumen pada kemasan plastik yang mengandung BPA,” tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement