Senin 30 Aug 2021 17:12 WIB

Kabar Baik, Keterisian RS di Jawa Barat Terus Turun

Penurunan ini berarti semakin sedikit pasien Covid-19 yang dirawat di RS.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Mas Alamil Huda
Tenaga kesehatan merapikan tempat tidur pasien di Ruang Isolasi Zam-Zam di RSUD Al-Ihsan, Baleendah, Kabupaten Bandung, Jumat (27/8). Berdasarkan data dari Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Provinsi Jawa Barat (Pikobar) pada (26/8), tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit yang melayani Covid-19 dan tidak melayani Covid-19 mengalami penurunan dengan total keterisian 19,92 persen dibandingkan dengan bulan lalu yang mencapai 91,12 persen.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Tenaga kesehatan merapikan tempat tidur pasien di Ruang Isolasi Zam-Zam di RSUD Al-Ihsan, Baleendah, Kabupaten Bandung, Jumat (27/8). Berdasarkan data dari Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Provinsi Jawa Barat (Pikobar) pada (26/8), tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit yang melayani Covid-19 dan tidak melayani Covid-19 mengalami penurunan dengan total keterisian 19,92 persen dibandingkan dengan bulan lalu yang mencapai 91,12 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Keterisian rumah sakit (RS) bed occupancy rate (BOR) rujukan Covid-19 di Jawa Barat (Jabar) terus menunjukkan penurunan yang signifikan. Penurunan ini berarti semakin sedikit pasien Covid-19 yang dirawat di RS.

“Hari ini BOR kita hanya 17 persen,” ujar Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, saat memberikan kabar-kabar terbaru Covid-19 di Kota Bandung, Senin (30/8).

Untuk menjaga kondusivitas di Jabar yang sedang membaik dan meminimalisasi kerumunan, Emil meminta peran serta media menyebarkan informasi akurat kepada masyarakat agar tetap disiplin protokol kesehatan 5M, salah satunya dalam penyelenggaraan PTM. Emil menilai, mobilitas masyarakat saat pelonggaran aktivitas perlu diwaspadai. 

“Saya titip ke media agar disebarkan ke masyarakat, warga jangan euforia. Kemarin di Puncak terpantau sangat padat, saya meminta masyarakat menahan diri,” katanya. 

Gubernur tak bosan-bosan mengingatkan masyarakat makin patuh dan disiplin prokes 5M: mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas. “Jadi kalau nggak perlu-perlu amat jangan lagi melakukan pergerakan yang berpotensial menularkan, karena Covid-19 belum selesai, karena vaksinasi masih dilakukan,” katanya.

Saat ini, kata dia, kecepatan vaksinasi di Jabar sudah mencapai 420 ribu per hari. Menurut Gubernur, angka ini tersebut melompat berkali-kali lipat dari sebelumnya. “Berita baiknya, vaksinasi kita memecahkan rekor sebesar 420 ribu per hari berhasil disuntikkan kepada warga Jabar. Padahal dua bulan lalu masih 50 ribuan kita bisa berapa kali lipat,” katanya. 

Catatannya, kata dia, pemerintah pusat perlu menyiapkan jumlah vaksinnya 15 juta jika target 37 juta jiwa masyarakat Jabar beres di vaksin pada Desember. Emil pun menyimpulkan bahwa ketercapaian Jabar dalam penyuntikan 420 ribu per hari tersebut menunjukkan bahwa pihaknya sangat siap dalam manajemen suplai vaksinasi. 

“Kesimpulannya adalah 420 ribu per hari menunjukkan Jawa Barat sistemnya sudah siap. Tinggal vaksinnya saja (harus) memadai,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement