Senin 30 Aug 2021 16:48 WIB

Jepang Tarik Kembali Peredaran Vaksin Moderna

Sebanyak 2,6 juta dosis vaksin Moderna ditarik Jepang akibat kontaminasi

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Vaksin Covid-19 Moderna, ilustrasi
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Vaksin Covid-19 Moderna, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Kontaminasi vaksin Covid-19 Moderna Inc di Jepang telah bertambah dengan satu juta dosis lainnya ditangguhkan sementara. Penangguhan itu usai zat asing ditemukan dalam lebih banyak batch dan dua orang meninggal setelah mendapatkan dosis dari tempat yang terkena dampak.

Penangguhan pasokan vaksin Moderna itu memengaruhi lebih dari 2,6 juta dosis secara total. Laporan terbaru kontaminasi vaksin datang dari prefektur Gunma dekat Tokyo dan prefektur selatan Okinawa. 

Baca Juga

Vaksin dari batch yang sama telah diberikan kepada 4.575 orang di Gunma. Namun, pejabat prefektur tersebut menyatakan tidak mendengar laporan tentang kesehatan yang buruk.

Sebanyak dua batch lagi ditangguhkan di samping 1,63 juta dosis yang dikirim ke 863 pusat vaksinasi nasional setelah distributor domestik, Takeda Pharmaceutical menerima laporan kontaminan di beberapa botol. Menteri yang bertanggung jawab atas vaksin, Taro Kono, menyatakan sekitar 500.000 orang menerima suntikan dari pasokan itu.

Menurut pejabat, zat hitam kecil ditemukan di botol vaksin Moderna di Gunma. Sementara di Okinawa, zat hitam terlihat di jarum suntik dan botol, serta bahan merah muda ditemukan di jarum suntik yang berbeda.

Kementerian Kesehatan Jepang mengatakan, beberapa insiden mungkin disebabkan oleh jarum yang dimasukkan secara tidak benar ke dalam botol, mematahkan bagian sumbat karet. Lembaga itu pun menekankan, botol-botol lain dari batch dapat terus digunakan.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement