Senin 30 Aug 2021 15:35 WIB

Wali Kota Tangsel Prediksi Masih Terapkan PPKM Level 3

Angka positivity rate yang belum turun menyebabkan Tangsel masih termasuk zona oranye

Rep: Eva Rianti/ Red: Hiru Muhammad
Warga berdoa di makam keluarga yang meninggal karena COVID-19 di TPU khusus COVID-19, Jombang, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (24/8/2021). Setelah sempat mengalami lonjakan kasus kematian akibat COVID-19 yang pernah mencapai lima puluh orang per hari yang dimakamkan pada bulan juni dan juli, menurut petugas makam sejak bulan Agustu ini kasus kematian mengalami penurunan hingga tidak lebih dari lima jenazah dimakamkan.
Foto: ANTARA/Muhammad Iqbal
Warga berdoa di makam keluarga yang meninggal karena COVID-19 di TPU khusus COVID-19, Jombang, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (24/8/2021). Setelah sempat mengalami lonjakan kasus kematian akibat COVID-19 yang pernah mencapai lima puluh orang per hari yang dimakamkan pada bulan juni dan juli, menurut petugas makam sejak bulan Agustu ini kasus kematian mengalami penurunan hingga tidak lebih dari lima jenazah dimakamkan.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie memprediksi, Tangsel masih menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 pada perpanjangan PPKM yang akan diumumkan pada hari ini, Senin (30/8)  Pemerintah Pusat. Hal itu lantaran angka positivity rate di Tangsel masih tinggi. 

"Rasanya masih di level 3. Kenapa demikian, Karena positivity rate kita masih lima persen, hampir enam persen. Masih di atas standar WHO lah. Kalau yang lain-lain sudah bagus," kata Benyamin kepada wartawan, Senin (30/8).

Dia mengatakan, data lainnya terkait dengan perkembangan Covid-19 dinilai membaik. Diantaranya, angka keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) pasien Covid-19 di RS di Tangsel saat ini bergerak di angka sekitar 30 persenan. Angka tersebut turun dari pekan sebelumnya di angka sekitar 40 persen.  "Untuk BOR sendiri kita 32 persen sekarang, ICU (ruang perawatan intensif) sama isolasi ya," tuturnya. 

Selain itu, dia menyebut angka kesembuhan pasien Covid-19 mencapai hingga 96 persen, artinya hampir semua masyarakat yang terkena Covid-19 dapat sembuh setelah menjalani perawatan atau isolasi. Statistik lainnya yakni angka kematian akibat Covid-19, saat ini diketahui bergerak di angka 2,4 persen. 

Adapun, penambahan kasus Covid-19 diketahui bergerak di bawah 100 kasus. Data Satgas Covid-19 Kota Tangsel mencatat, pada Senin (30/8), penambahan kasus Covid-19 sebanyak 32 kasus. Secara akumulatif, kasus aktif Covid-19 di Tangsel mencapai 30.165 kasus. Jumlah pasien yang sembuh sebanyak 95 orang menjadi 28.712 orang. Adapun yang dirawat berkurang 64 orang menjadi 729. Dan yang meninggal bertambah satu orang menjadi 724 orang. "Bagus (data-data) yang lain. Tinggal positivity rate saja," tegasnya. 

Lebih lanjut, Benyamin menilai angka positivity rate yang masih belum mengalami penurunan menyebabkan Tangsel masih berada di zona oranye. Menurut data Pemerintah Provinsi Banten, Tangsel merupakan satu-satunya wilayah di Tangerang Raya yang berzona oranye, sementara Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang masuk zona kuning. 

"Mungkin itu salah satu penilaiannya positivity rate. Saya tinggal menurunkan positivity rate dengan cara memperbanyak testing. Itu yang saya kejar," terangnya. 

Benyamin menambahkan, terkait dengan seiring berjalannya PPKM level 3 pada seminggu terakhir ini, menurutnya kegiatan masyarakat menjadi menggeliat secara berangsur. "Kan pelonggaran sudah dimulai beberapa kegiatan. Kayak kegiatan ekonomi, keagamaan, dan budaya, kelihatannya memang masyarakat mulai semarak lagi lah mengadakan kegiatan-kegiatan," tuturnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement