Senin 30 Aug 2021 13:50 WIB

Guru Besar FKUI Sarankan Semua Puskesmas dan RS Gelar Vaksin

Guru Besar FKUI Prof Tjandra yakin nakes di puskesmas mampu lakukan vaksinasi

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas kesehatan menyiapkan vaksin Pfizer yang akan disuntikkan ke warga di Puskesmas Pekayon, Bekasi, Jawa Barat.  Guru Besar FKUI Tjandra Yoga Aditama menyarankan agar semua Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan Rumah Sakit (RS) di Indonesia mengadakan vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum. Hal ini guna mendongkrak tingkat vaksinasi sekaligus mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok.
Foto: ANTARA/Fakhri Hermansyah
Petugas kesehatan menyiapkan vaksin Pfizer yang akan disuntikkan ke warga di Puskesmas Pekayon, Bekasi, Jawa Barat. Guru Besar FKUI Tjandra Yoga Aditama menyarankan agar semua Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan Rumah Sakit (RS) di Indonesia mengadakan vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum. Hal ini guna mendongkrak tingkat vaksinasi sekaligus mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar FKUI Tjandra Yoga Aditama menyarankan agar semua Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan Rumah Sakit (RS) di Indonesia mengadakan vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum. Hal ini guna mendongkrak tingkat vaksinasi sekaligus mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok.

"Kalau usul saya sejak dulu adalah agar vaksinasi COVID-19 dilakukan saja di semua Puskesmas dan RS yang sekarang sudah ada," kata Prof Tjandra kepada Republika, Senin (30/8).

Saran Prof Tjandra disampaikan menyusul kritik Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla (JK) mengenai kerumitan administrasi yang dialami masyarakat guna mendapatkan vaksin Covid-19. Ia meminta pemerintah fokus pada peningkatan capaian vaksinasi.

"Makanya usul saya konkret saja untuk salah satu jalan memecahkan masalah. Kan yang penting adalah memvaksinasi sebanyak mungkin penduduk," ujar mantan petinggi Kemenkes tersebut.

Prof Tjandra optimis semua Puskesmas dan RS mampu menggelar vaksinasi bagi masyarakat umum. Sehingga pelaksanaan vaksinasi tak hanya bergantung dari sentra vaksinasi.

"Toh Puskesmas dan RS kan ada Nakes serta sarana dan prasarana yang selama ini sudah biasa dipakai untuk vaksinasi sebelum adanya COVID-19 ini," ucap Prof Tjandra.

Prof Tjandra meyakini sarannya akan memudahkan masyarakat mendapat vaksin Covid-19 sekaligus cakupan vaksinasi cepat meningkat.

"Yang jelas kalau bisa ke semua Puskesmas dan RS maka akan jadi jauh lebih mudah, tidak ada kerumanan orang, bisa dekat rumah dan dekat tempat kerja. Dan mudah ditangani kalau ada KIPI," tutur Prof Tjandra. 

Sebelumnya, JK menyampaikan kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk tidak memperumit masyarakat mendapatkan vaksin sehingga dapat mempercepat program vaksinasi nasional. JK meminta Menkes mengacu kepada beberapa negara yang memudahkan warga mendapatkan vaksin Covid-19 dengan hanya membawa kartu identitas. 

"Coba lihat di luar negeri, orang cukup datang saja, bawa kartu langsung disuntik. Kalau kita harus daftar online dulu, kemudian dicek, lalu direkap, setelah itu dipanggil. Itu memakan waktu," kata JK saat meninjau vaksinasi Covid-19 di Gedung Nindya Karya Jakarta, Ahad (29/8).

Diketahui, guna mendapatkan vaksin Covid-19, masyarakat diminta melakukan registrasi ke laman pedulilindungi.id untuk mendapatkan tiket vaksin. Selanjutnya, tiket vaksin tersebut harus disertakan pada saat masyarakat mendaftar untuk disuntik vaksin Covid-19. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement