REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Pelatih AS Roma, Jose Mourinho, mengatakan, timnya mustahil tak mengalahkan Salernitana pada pertandingan Serie A Liga Italia, Senin (30/6) dini hari WIB. Mourinho mengakui kesulitan sempat menghampiri timnya walaupun kemudian mendominasi permainan.
Giallorossi tanpa gol pada babak pertama. Roma kemudian mengamuk di babak kedua dan akhirnya menang 4-0 berkat dua gol Lorenzo Pellegrini, Jordan Veretout, dan Tammy Abraham.
“Saya sangat tenang sejak menit pertama. Tim bermain sangat baik. Saya mengatakan kepada mereka bahwa saya khawatir ketika kami memimpin melawan Fiorentina dan lebih santai setelah mereka menyamakan kedudukan. Lagi-lagi malam ini kami mendominasi pertandingan," ujar Mourinho dilansir dari Football Italia, Senin.
Mourinho mengatakan, Roma berada dalam posisi mengendalikan permainan. Hal tersebut membuat lawan kelelahan. Ia mengeklaim tim akhirnya bisa menjalankan permainan sesuai instruksi dengan baik.
Mourinho telah membawa empat kemenangan untuk Roma di Serie dan Liga Konferensi Eropa. Ia pun merasa senang bisa kembali ke Italia bersama klub dengan penggemar sejati.
“Saya dapat mengatakan bahwa kata kunci yang digunakan Friedkins adalah 'waktu' dan Anda dapat merasa tenang ketika Anda tahu bahwa Anda punya waktu untuk menyelesaikan pekerjaan. Karena itu, saya tidak ingin terlalu banyak waktu atau terlalu banyak ketenangan. Itu bertentangan dengan sifat saya! Saya ingin mempercepat prosesnya sedikit," tegas Mourinho.
Mourinho merasa timnya membutuhkan lebih banyak pengalaman karena ada skuad yang lebih kuat dari Roma. Namun ia senang bisa bekerja dengan pemain yang ada. “Kami mungkin tidak mengelolanya setiap saat, tetapi mentalitas kami tidak boleh berubah tergantung pada lawan kami," Mourinho menambahkan.
Pelatih asal Portugal ini juga berkomentar mengenai pelatih besar yang ada di Serie A. Ada Maurizio Sarri, Massimiliano Allegri, dan Luciano Spaletti.
“Saya senang melihat generasi baru pelatih datang. Saya menunggu Don Claudio (Ranieri), mungkin Antonio (Conte) berpikir lain. Bagaimanapun, para pemain lebih penting daripada pelatih," jelas Mourinho.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
