Senin 30 Aug 2021 08:45 WIB

AS Dihantam Salah Satu Badai Paling Berbahaya

Badai Ida mendarat di Louisiana pada Ahad (29/8) dan merupakan badai sangat berbahaya

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Badai Ida mendarat di Louisiana pada Ahad (29/8) dan merupakan badai sangat berbahaya. (ilustrasi)
Foto: AP/Carsten Rehder
Badai Ida mendarat di Louisiana pada Ahad (29/8) dan merupakan badai sangat berbahaya. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW ORLEANS -- Badai Ida mendarat di Louisiana pada Ahad (29/8) dan merupakan badai Kategori 4 yang sangat berbahaya. Pusat Badai Nasional (NHC) mengatakan Ida mendarat di dekat Port Fourchon, Louisiana pada pukul 11.55 waktu setempat.

Angin berkekuatan sangat kencang sejauh 50 mil (80 km) sehingga memaksa New Orleans untuk menangguhkan layanan medis darurat. Badai berjalan ke barat laut dengan kecepatan 13 mil per jam (21 km per jam). Gubernur Louisiana John Bel Edwards mengatakan Badai Ida adalah salah satu badai terkuat yang pernah menghantam Louisiana.

Baca Juga

"Ini adalah salah satu badai terkuat yang mendarat di sini di zaman modern," kata Edwards dalam jumpa pers.

Tanggul baru di sekitar New Orleans telah dibangun pascakerusakan yang diakibatkan oleh Badai Katrina 16 tahun lalu. Edward menuturkan beberapa tanggul di tenggara negara bagian yang tidak dibangun oleh pemerintah federal diperkirakan akan meluap.

Lebih dari 300 ribu rumah dan bisnis di Louisiana telah mengalami pemadaman listrik. Menurut situs pelacakan PowerOutage, sebagian besar pemadaman listrik terjadi di wilayah tenggara Louisiana.

NHC mengatakan tiga hari setelah muncul sebagai badai tropis di Laut Karibia, Badai Ida telah membesar menjadi badai Kategori 4 dengan kecepatan angin tertinggi mencapai 150 mil per jam (240 km per jam). Pohon-pohon palem bergetar saat hujan turun melalui New Orleans pada Ahad.

Seorang pensiunan Robert Ruffin (68 tahun) telah dievakuasi bersama keluarganya ke sebuah hotel di pusat kota. "Saya pikir ini lebih aman. Kali ini kami menghadapi masalah ganda karena Covid-19," ujar Ruffin.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement