Ahad 29 Aug 2021 23:30 WIB

Pesan Sandi untuk Desa Wisata Saribu Gonjong di Sumbar

Sandi mengharapkan Desa Wisata Saribu Gonjong Perkuat Digitalisasi.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Muhammad Hafil
Seorang warga berjalan di depan Rumah Gadang, Kampung Adat Sarugo (Saribu Gonjong), Kabupaten Limapuluhkota, Sumatera Barat, Jumat (18/9/2020). Kampung adat yang memiliki 32 rumah gadang dan diresmikan sebagai destinasi wisata sejak tahun 2019 itu mewakili Sumatera Barat sebagai nominasi kategori Kampung Adat Terpopuler Anugerah Pesona Indonesia 2020.
Foto: Iggoy el Fitra/ANTARA
Seorang warga berjalan di depan Rumah Gadang, Kampung Adat Sarugo (Saribu Gonjong), Kabupaten Limapuluhkota, Sumatera Barat, Jumat (18/9/2020). Kampung adat yang memiliki 32 rumah gadang dan diresmikan sebagai destinasi wisata sejak tahun 2019 itu mewakili Sumatera Barat sebagai nominasi kategori Kampung Adat Terpopuler Anugerah Pesona Indonesia 2020.

REPUBLIKA.CO.ID,LIMA PULUH KOTA--Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mendorong penguatan digitalisasi di Desa Wisata Saribu Gonjong, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatra Barat. Digitalisasi di desa wisata tersebut menurut Sandi sebagai salah satu upaya mempercepat kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif di wilayah tersebut.

Sandiaga melihat langsung potensi wisata yang dimiliki desa yang indah nan asri dan dikelilingi perbukitan ini. Sesuai namanya, desa ini memiliki keunikan yakni deretan Rumah Gadang lengkap dengan Gonjong. Semuanya berderet rapi membentuk barisan dan menghadap ke Masjid Raya. Gonjong di setiap rumah berjumlah lima, yang melambangkan Rukun Islam.

Baca Juga

"Budayanya sangat terjaga, begitu juga dengan keindahan alamnya. Terlihat sangat menyatu di desa wisata ini dengan kearifan lokalnya dan ini yang harus terus dijaga," kata Sandiaga, Ahad (29/8).

Selain memiliki desa wisata adat, salah satu komoditas utama yang menjadi sumber ekonomi warga ada pada sektor perkebunan, khususnya perkebunan Jeruk Siam Gunuang Omeh.

Hampir di setiap rumah penduduk terdapat kebun jeruk yang setiap harinya dikirim untuk dipasarkan. Selain potensi alam dan budayanya, Desa Sarugo memiliki nilai histori tersendiri dimana kampung ini merupakan daerah penting pada saat PDRI (Pemerintah Darurat Indonesia), dan di Desa Sarugo masih banyak peninggalan-peninggalan sejarah dapat dijumpai.

"Sarugo (Saribu Gonjong), dan Sumatra Barat pada umumnya memiliki tradisi yang kuat. Ini yang harus dapat kita jaga bersama," ucap Sandiaga.

Namun Sandiaga melihat perlu diperkuatnya digitalisasi di Desa Wisata Saribu Gonjong. Sinyal internet yang mumpuni tidak hanya akan membuat promosi desa wisata ini akan lebih mudah dan jangkauan yang luas, tapi juga dapat mendukung pelaku ekonomi kreatif untuk masuk ke ekonomi digital.

Sehingga diharapkan dapat mengambil peluang-peluang baru yang justru hadir di tengah krisis dan menciptakan lapangan kerja. Bupati Limapuluh Kota, Safaruddin Datuak Bandaro Rajo, mengatakan Desa Wisata Sarugo mendapatkan penghargaan sebagai Kampung Adat Terpopuler kedua di ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) 2021.

"Atas nama pemerintah daerah merasa bangga dan bersyukur. Kami atas nama pemerintah daerah sadar masih banyak terdapat kekurangan seperti sanitasi. Untuk itu kami mohon dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan ini akan jadi program perbaikan prioritas kami ke depan," kata Safaruddin.

Terkait infrastruktur seperti jalan dan juga akses internet yang masih kurang, Safaruddin mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan akan segera masuk dalam program prioritas dalam waktu dekat. Pemkab Limapuluh Kota juga berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas masyarakat sehingga dapat menghadirkan sumber daya manusia yang unggul.

"Sehingga wisatawan lokal dan juga internasional yang datang ke sini dapat menikmati alam dan budaya kita yang asri dengan dukungan infrastruktur dan sanitasi yang baik," ujar Safaruddin.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement