Sabtu 28 Aug 2021 06:03 WIB

Kampus Harus Berani Keluar dari Zona Nyaman

Perguruan tinggi berperan menyiapkan SDM unggul dan kompetitif.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Prof Nizam
Foto: Tangkapan layar
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Prof Nizam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perguruan tinggi berperan penting menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, kompetitif, dan produktif. Karena itu, perguruan tinggi harus berani beradabtasi keluar dari zona nyaman dan tidak melakukan kegiatan seperti biasa untuk menyiapkan lulusan yang lebih adaptif, lincah, dan mudah sekali beradaptasi dengan kemajuan teknologi.

Untuk itu menurut Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek), Prof Nizam berkata, perguruan tinggi perlu bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait termasuk bersama-sama dengan dunia kerja dan dunia profesi untuk menyiapkan SDM yang unggul. Selain menghasilkan SDM unggul, perguruan tinggi juga berperan mendorong pertumbuhan industri dan memajukan ekonomi bangsa karena ekonomi Indonesia ke depan tidak akan bisa berkelanjutan tanpa inovasi. Karena itu ekonomi berbasis inovasi menjadi keniscayaan yang harus dilakukan.

"Ini tugas perguruan tinggi dengan bermitra seluruh pemangku kepentingan termasuk dunia usaha, industri, pemerintah dan masyarakat," kata Prof Nizam dalam Webinar SDM Iptek Indonesia Berkelas Dunia Bagi Riset dan Inovasi di Jakarta, Rabu (25/8).

Ia berkata, perguruan tinggi memainkan peran penting dalam membangun inovasi yang mana ke depan difokuskan pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) hijau untuk pembangunan berkelanjutan, pembangunan Iptek biru berbasis sumber daya maritim, akselerasi transformasi digital di era revolusi industri 4.0, dan pemulihan pariwisata dan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Menurut Nizam, tantangan yang dihadapi ke depan akan semakin kompleks dengan perubahan zaman dan perkembangan teknologi yang pesat, sehingga kemampuan lintas keilmuan menjadi sangat penting dan kewirausahaan juga harus dikembangkan bagi para mahasiswa.

Karena itu, Kemdikbudristek melakukan transformasi pembelajaran dari pendekatan preskriptif, di mana selama ini mahasiswa hanya fokus pada satu bidang keilmuan menjadi pembelajaran yang lebih fleksibel dan lebih kaya makna melalui Kampus Merdeka. Ia menjelaskan, mahasiswa bisa berkesempatan belajar lintas program studi untuk memperkaya dan memperkuat keilmuan. "Dan potensi terbaik mahasiswa bisa diasah," kata dia.

Pembelajaran fleksibel tersebut menyiapkan SDM untuk kreatif, adaptif dan inovatif sehingga keilmuan dan kompetensi yang didapatkan mahasiswa dari perguruan tinggi diharapkan bisa memenuhi kebutuhan pasar kerja. Ada sembilan kegiatan Kampus Merdeka yakni pertukaran mahasiswa, magang, mengajar di sekolah, penelitian, membangun desa, studi/proyek mandiri, kewirausahaan mahasiswa, proyek kemanusiaan dan bela negara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement