Ahad 29 Aug 2021 19:38 WIB

Bupati Kuningan Minta Stok Vaksin Usia 12-17 Tahun Ditambah

Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 itu juga di antaranya menyasar penyandang disabilitas.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Andi Nur Aminah
Bupati Kabupaten Kuningan Acep Purnama
Foto: Republika/Edi Yusuf
Bupati Kabupaten Kuningan Acep Purnama

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Kabupaten Kuningan terus menggenjot pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi warganya. Untuk mencapai target, Pemkab Kuningan meminta kepada pemerintah untuk menambah stok vaksin Covid-19.

Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 itu di antaranya menyasar penyandang disabilitas. Salah satunya dilakukan melalui acara Gebyar Pemberian Vaksin Bagi Penyandang Disabilitas, di Aula SLBN Taruna Mandiri, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, Sabtu (28/8). Kegiatan tersebut merupakan bagian dari gelaran Gebyar Vaksin Jabar Juara 2021, yang diselenggarakan oleh Pemprov Jabar.

Baca Juga

Bupati Kuningan, Acep Purnama, mengungkapkan, vaksin bagi penyandang disabilitas di Kabupaten Kuningan tahap satu dosis satu telah diberikan kepada 650 disabilitas plus pendamping usia 18+. Mereka berasal dari pelajar SLB, sekolah inklusif, dan disabilitas umum.

Acep menyatakan, untuk vaksinasi pada Sabtu (28/8), menargetkan 550 pelajar disabilitas usia 12 hingga 17 tahun. Selain itu juga disabilitas pendamping usia 18 ke atas sebanyak 975 orang.

"Saya mohon kepada Pak Gubernur melalui kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat agar stok vaksin untuk usia 12 hingga 17 untuk bisa ditambah," kata Acep.

Sementara itu, di hari yang sama, vaksinasi juga dilakukan terhadap pelajar di SMKN 1 Kuningan, dengan sasaran 1.600 orang. Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati Kuningan, M Ridho Suganda, mengatakan, pelaksanaan vaksinasi adalah hal yang sangat penting dalam menanggulangi penyebaran Covid-19. Dengan vaksin, maka imunitas tubuh akan meningkat sehingga mampu melawan serangan virus Corona.

Meski demikian, Ridho minta kepada warga yang sudah divaksin untuk tetap menjalankan protokol kesehatan 5M. Yakni, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas. "Kalau abai terhadap protokol kesehatan, tidak menutup kemungkinan bisa terpapar Covid-19," tandas Ridho. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement