Ahad 29 Aug 2021 19:35 WIB

Liverpool Tindak Tegas Nyanyian Homofobik di Anfield

Gilmour juga mengalami hal serupa ketika timnya menghadapi Norwich awal bulan ini.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Muhammad Akbar
Suporter Liverpool menyambut kedatangan para penggawa The Reds saat tiba di hotel di Kiev, Ukraina, (24/5). Liverpool akan berhadapan dengan Real Madrid dalam pertandingan yang berlangsung pada 26 Mei atau 27 Mei WIB dinihari
Foto: AP Photo/Sergei Grits
Suporter Liverpool menyambut kedatangan para penggawa The Reds saat tiba di hotel di Kiev, Ukraina, (24/5). Liverpool akan berhadapan dengan Real Madrid dalam pertandingan yang berlangsung pada 26 Mei atau 27 Mei WIB dinihari

REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Liverpool menyatakan bakal mengambil tindakan tegas setelah mendapat laporan adanya nyanyian bernuansa homofobik di pertandingan pekan ketiga Liga Primer Inggris, Sabtu (28/8) malam WIB.

Laga tersebut berakhir sama kuat dengan skor 1-1. Gol Kai Havertz di menit ke-22 diimbangi oleh Mohamed Salah dari tendangan penalti. Chelsea harus membayar mahal pertandingan karena Reece James diusir wasit dengan kartu merah.

Selain itu, pemain Chelsea juga mengalami momen tidak menyenangkan ketika Billy Gilmour menjadi target nyanyian homofobik dari sekelompok orang yang dianggap sebagai suporter Liverpool. Gilmour juga mengalami hal serupa ketika timnya menghadapi Norwich awal bulan ini.

Menanggapi hal tersebut, pihak Liverpool langsung memberi pernyataan akan melakukan investigasi terhadap peristiwa itu. Pihak klub menegaskan bakal mengambil sikap tegas terhadap pelaku.

"Liverpool FC sangat kecewa dengan laporan yang menyebut ada sekelompok orang yang termasuk ke dalam supporter kami meneriakkan nyanyian ofensif pada pertandingan melawan Chelsea di Anfield pada Sabtu," bunyi pernyataan resmi klub, dikutip talkSPORT, Ahad (29/8).

"Klub akan mengambil segala tindakan yang perlu. Investigasi juga akan dilakukan bersama otoritas yang berwajib untuk memeriksa perilaku pelecehan dan diskriminatif ini," lanjut mereka.

Pihak Liverpool menyampaikan, mereka akan menolak segala perilaku melecehkan karena tidak berkaitan dengan sepakbola. Juara Liga Champions musim 2018/19 itu akan terus melakukan kampanye pencegahan perilaku melecehkan di dalam dan di luar stadion.

"Klub meinta seluruh supporter untuk mematuhi etika selama mengunjungi Anfield," tegas pernyataan itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement