Sabtu 28 Aug 2021 13:39 WIB

Belajar Daring: Solusi Sehat dan Efektif Selama Pandemi

Belajar daring lebih efektif dibandingkan sekolah luring di masa pandemi.

Seorang ibu mendampingi anaknya belajar dengan metode dalam jaringan atau secara online karena belajar di sekolah ditiadakan selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Pekanbaru, Riau, bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional, Sabtu (2/5/2020). Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dari rumah, dan mengajak seluruh insan pendidikan di Tanah Air untuk mengambil pembelajaran dari wabah COVID-19
Foto: ANTARA/FB Anggoro
Seorang ibu mendampingi anaknya belajar dengan metode dalam jaringan atau secara online karena belajar di sekolah ditiadakan selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Pekanbaru, Riau, bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional, Sabtu (2/5/2020). Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dari rumah, dan mengajak seluruh insan pendidikan di Tanah Air untuk mengambil pembelajaran dari wabah COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Chiefy Adi K, S.Psi, M.Sc, Direktur Utama PT Pendidikan Maritim dan Logistik Indonesia, kandidat Doktor Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan Sekolah Pascasarjana UGM

Perubahan di segala aspek kehidupan pada era VUCA (volatility, uncertainty, complexity, ambiguity), industry 4.0, globalisasi, milenial, ekosistem dan kompetisi yang sedang dan telah diantisipasi para pemimpin dan pelaku korporasi di segala sektor industri serta pendidikan, kini menghadapi tantangan yang lebih berat lagi dengan munculnya pandemi Covid-19 sejak akhir tahun 2019. Pandemi Covid-19 telah mengakibatkan segala aspek kehidupan tak terkecuali dunia pendidikan harus menempatkan kesehatan menjadi prioritas utama dengan “memaksa” aktivitas luring (offline/classroom) / tatap muka menjadi daring (online).

Ada sejumlah langkah yang perlu kita pelajari terkait pembelajaran daring yang memiliki sisi kelebihan dan kekurangan. Catatan saya, ada sejumlah sisi kelebihan dari sekolah daring:

 

1. Kesehatan Terjaga

Kesehatan menjadi prioritas utama. Pembelajaran daring menjadi antisipasi dan solusi efektif mencegah penularan Covid-19.

2. Hemat biaya

Pembelajaran daring sangat menghemat biaya, khususnya biaya transportasi apabila dilaksanakan secara luring.

3. Hemat energi dan waktu “kuliah jalan, pekerjaan lancar”

Dengan tidak menempuh jarak yang jauh untuk mengikuti perkuliahan di kampus, maka energi dan waktunya tetap bisa digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan kantor sekaligus mengikuti pembelajaran dengan baik. Selain itu, pembelajaran daring juga tidak mempengaruhi efektivitas pembelajaran mengingat program perkuliahan diikuti oleh mahasiswa dengan usia yang sudah dewasa dan berpengalaman sehingga bisa cepat beradaptasi.

4. Mengasah kapabilitas mengoperasikan ICT (Information and Communication Technology)

Pembelajaran daring menuntut kita untuk menguasai perangkat ICT, khususnya zoom meeting, microsoft team baik menggunakan laptop maupun handphone dengan segala fitur yang ada yang mendukung pembelajaran dan presentasi.

5. Bisa mengulangi pembelajaran dengan memutar kembali rekaman perkuliahan Apabila tidak bisa hadir mengikuti perkuliahan (pada faktanya saya hadir terus) atau pada saat jam perkuliahan bersamaan dengan rapat atau aktivitas kantor sehingga perhatian saya bisa terbelah, misalnya pada saat pembelajaran daring bersamaan waktunya dengan aktivitas kantor online atau offline, maka dapat menggunakan 2 perangkat yang berbeda. Selanjutnya saya bisa mendalami materi pembelajaran dengan melihat rekaman videonya lagi. Hal ini bisa lakukan secara berulang-ulang hingga kita benar-benar memahami materinya.

6. Nyaman mengikuti pembelajaran

Pembelajaran daring kadang bersamaan dengan waktu WFH (work from home) sehingga bisa menggunakan pakaian yang senyaman dan sesantai mungkin tanpa menggunakan sepatu, tetapi tetap menjaga sopan santun berpakaian. Dengan demikian, karena berpakaian dan menggunakan sudut rumah yang nyaman, maka akan membuat saya merasa nyaman dalam menerima materi pembelajaran.

Sementara sisi kekurangan belajar daring:

1. Jadwal pembelajaran bersamaan/bentrok dengan kegiatan kantor

Tidak bisa dipungkiri kemungkinan terjadi pada saat jadwal perkuliahan bisa bersamaan waktunya dengan kegiatan rapat atau agenda kantor sehingga fokus perhatian bisa terbelah menjadi 2 bahkan 3 perhatian, karena bisa terjadi dalam satu waktu lebih dari 2 agenda yang harus diikuti.

2. Gangguan sinyal atau ICT

Gangguan sinyal atau kapabilitas kita untuk menguasai perangkat ICT juga bisa mengganggu jalannya pembelajaran.

3. Kurangnya ikatan personal dan emosional dengan dosen dan mahasiswa

Tidak bisa dipungkiri pembelajaran daring akan mengurangi rasa kebersamaan, ikatan personal dan emosional baik dengan dosen-dosen maupun sesama mahasiswa karena minimnya melihat reaksi verbal dan non verbal secara utuh.

Dari uraian tersebut, pembelajaran daring lebih bermanfaat dan efektif bagi saya apabila dibandingkan dengan luring. Ibarat pepatah “sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui”. Tanpa mengurangi kualitas proses dan hasil pembelajaran, di saat yang sama pekerjaan di kantor selesai dengan baik. Lanjutkan!

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement