Sabtu 28 Aug 2021 06:31 WIB

Menparekraf: Pencemaran Danau Maninjau Sangat Memprihatinkan

Jaring keramba yang ada di Danau Maninjau lima kali lipat dari kapasitasnya.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Agus Yulianto
Foto udara objek wisata Linggai Park yang baru selesai dibangun, di tepi Danau Maninjau, Kab.Agam, Sumatera Barat.
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Foto udara objek wisata Linggai Park yang baru selesai dibangun, di tepi Danau Maninjau, Kab.Agam, Sumatera Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, AGAM -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, mengatakan, kondisi pencemaran Danau Maninjau yang terletak di Kabupaten Agam, Sumatra Barat, sudah sangat memprihatinkan. Pihaknya, kata Sandi, telah mendapat instruksi dari Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Panjaitan untuk menata kembali Danau Maninjau.

"Tercemarnya Danau Maninjau ini sangat memprihatinkan. Kerambanya terlalu over. 5 kali lipat dari kapasitasnya," kata Sandi, di Museum Buya Hamka di Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Jumat (27/8).

 

photo
Foto udara kondisi ikan-ikan yang mati di keramba jaring apung (KJA), Linggai, Danau Maninjau, Kab.Agam, Sumatera Barat.  (Antara/Iggoy el Fitra)

 

Sandi menyebut, Kemenparekraf akan menata Danau Maninjau dengan berkaca kepada pengalaman menata Danau Toba di Provinsi Sumatra Utara. Kata dia, penataan Danau Toba yang mereka mengutamakan konsep kearifan lokal. Yakni dengan melibatkan tokoh adat, tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat. 

Selain itu juga melibatkan penggerak UMKM setempat. Sehingga, pendataan Danau Maninjau ini nantinya dapat berkeadilan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat banyak.

Sandi berharap, penataan Danau Maninjau ini dapat menjadi sumber kekuatan ekonomi. Terutama bagi masyarakat di 9 nagari yang berada di sekitar Danau Maninjau. "Kuncinya penataan berbasis kearifan lokal. Supaya adil untuk semua masyarakat," ucap Sandi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement