Jumat 27 Aug 2021 13:23 WIB

Bekasi Anggarkan Rp 4,9 Miliar Perbaiki Jembatan Kali Jambe

Jembatan Kali Jambe di Tambun Selatan ambles diterjang banjir beberapa waktu lalu.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Penjabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan.
Foto: Dok Pemkab Bekasi
Penjabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, Jawa Barat, menganggarkan dana Rp 4,9 miliar untuk memperbaiki Jembatan Graha Prima Tambun, Kecamatan Tambun Selatan. Jembatan di atas aliran Kali Jambe tersebut ambles diterjang banjir beberapa waktu lalu.

"Jembatan Kali Jambe yang ambles itu tak hanya diperbaiki tapi juga dilakukan pembangunan ulang dilengkapi gaya ornamen khas Bekasi," kata Penjabat (Pj) Bupati Bekasi, Dani Ramdan di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jumat (27/8).

Pembangunan Jembatan Kali Jambe tertuang dalam laman resmi pengadaan barang dan jasa pemerintah daerah https://lpse.bekasikab.go.id dengan pagu paket senilai Rp 4.999.500.000. Kontraktor pemenang adalh CV Putra Jaya Nagara yang selanjutnya melakukan penandatanganan kontrak mulai 26 Agustus 2021.

"Sudah kontrak, pembangunannya juga sudah mulai dikerjakan," kata Dani. Dia berharap, pembangunan jembatan itu bisa kembali melancarkan mobilitas warga Tambun Selatan dan sekitarnya.

Dani berpesan kepada warga untuk menjaga jembatan itu saat sudah selesai dibangun. "Dan diharapkan agar tidak lagi membuang sampah sembarang di Kali Jambe tersebut," katanya.

Menurut Dani, perilaku buang sampah sembarang membuat aliran kali tersebut tersumbat hingga menjadi salah satu penyebab terjadinya kerusakan jembatan. "Semua harus berperan aktif dalam menjaga jembatannya, juga kondisi Kali Jambe. Jangan sampai jembatannya sudah bagus, tapi kalinya jorok," ucapnya.

Pemkab Bekasi, kata dia, mulai tahun ini hingga 2022, berkomitmen mengoptimalkan upaya peningkatan, perbaikan, serta pembangunan infrastruktur. Termasuk di dalamnya ada jalan dan jembatan yang rusak harus diperbaiki.

"2021 ini dan tahun 2022 peningkatan dan perbaikan jalan jadi perhatian. Tentu karena anggaran terbatas, kita buat skala prioritas dalam menentukan titik yang lebih dulu ditangani," kata Dani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement