Jumat 27 Aug 2021 07:06 WIB

PUPR Siapkan Strategi Percepat Realisasi Anggaran 2021

PUPR akan realokasi anggaran antarpaket untuk percepat pembayaran multiyears.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (tengah) bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kedua kiri) dan Menteri Desa PDT dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar (kanan) mengikuti rapat kerja dengan Komisi V DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (26/8/2021). Rapat itu membahas laporan keuangan pemerintah pusat dalam APBN 2020, realisasi APBN 2021 dan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/ Lembaga (RKA-KL) 2022
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (tengah) bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kedua kiri) dan Menteri Desa PDT dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar (kanan) mengikuti rapat kerja dengan Komisi V DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (26/8/2021). Rapat itu membahas laporan keuangan pemerintah pusat dalam APBN 2020, realisasi APBN 2021 dan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/ Lembaga (RKA-KL) 2022

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Parumahan Rakyat (PUPR) menyiapkan strategi untuk percepatan realisasi anggaran 2021. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memastikan akan mempercepat penyelesaian administrasi dan revisi anggaran. 

"Kami akan realokasi anggaran antarpaket untuk mempercepat pembayaran paket multiyears contract dengan progres tinggi," kata Basuki dalam rapat kerja berdama Komisi V DPR, Kamis (27/8). 

Basuki mengatakan selain itu juga mempercepat pelaksanaan pekerjaan sesuai target dan batas waktu penyelesaian. Begitu juga dengan mempercepat penyelesaian kegiatan padat karya sesuai dengan target dan sasaran. 

"Kami juga akan mempercepat pelaksanaan dukungan penanganan COVID-19 dan penanganan bencana," tutur Basuki. 

Basuki mengatakan realisasi pagu anggaran per 24 Agustus 2021 adalah sebesar Rp 67,66 triliun. Angka tesebut merupakan 49,10 persen dari total  anggaran dengan progres fisik sebesar 51,38 persen. 

Selain itu, realisasi keuangan Program Padat Karya Tunai (PKT) adalah sebesar Rp 14,37 triliun atau 61,83 persen dari total Rp 23,24 triliun dengan progres fisik sebesar 58,7 persen. Serta progres serapan tenaga kerja 899.031 orang atau 72,93 persen dari total target serapan 1,23 juta orang pekerja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement