Kamis 26 Aug 2021 18:58 WIB

Ketum MUI Singgung Pentingnya Umat Kuasai Sektor Ekonomi

Ketum MUI mengingatkan hegemoni ekonomi bisa berefek ke sektor lain

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nashih Nashrullah
Ketua Umum MUI, KH Miftachul Akhyar, mengingatkan hegemoni ekonomi bisa berefek ke sektor lain
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua Umum MUI, KH Miftachul Akhyar, mengingatkan hegemoni ekonomi bisa berefek ke sektor lain

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Miftachul Akhyar, menyinggung masalah kemandirian finansial saat menutup Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) I MUI 2021 yang digelar secara daring dan luring pada 25-26 Agustus 2021 

Kiai Miftachul mengatakan, kemandirian finansial dibutuhkan, sehingga MUI bisa dipandang independen dalam memberikan taujihat, tausiyah, dan dalam memberikan arahan.

Baca Juga

"Sehingga kita bisa mandiri dalam taujihat, tausiyah, dalam memberikan arahan baik diminta atau tidak, tanpa harus merasa segan karena yakin ini sebagai kewajiban," kata Kiai Miftachul saat menyampaikan pidato dalam penutupan Mukernas MUI, Kamis (26/8).

Dia menyampaikan, pengalaman Indonesia dijajah selama tiga setengah abad itu karena masalah kemandirian finansial. Apa yang dilakukan VOC di Indonesia dan dilanjutkan kerajaan Belanda adalah penjajahan ekonomi. Kuatnya hegemoni ekonomi Belanda itu membuat bangsa Indonesia kesulitan dan sukar bergerak. 

 

"Insya Allah MUI periode ini dan berikutnya bisa mandiri. Kita tahu memang Indonesia dijajah tidak kurang dari 350 tahun yang tiada lain motifnya adalah hegemoni ekonomi. Tentu saja dilakukan kelompok asing. Sejarah bagaimana Belanda dan kelompok lain menguasai Indonesia karena tujuannya sebuah hegemoni ekonomi," ujarnya.

Dia mengingatkan, ketika kekuasaan itu sudah dikuasai, kekuasaan politik, tradisi dan ideologi juga akan dikuasai. Kekuasaan atau hegemoni ekonomi menjadi pintu masuk untuk hegemoni yang lain. Karena itu, bila MUI dan umat ingin bergerak lebih luwes lagi, maka mau tidak mau harus berusaha mengejar ketertinggalan ekonomi.

Kiai Miftachul menyampaikan, dirinya sudah beberapa kali membicarakan masalah kemandirian finansial MUI ini dengan cara halal. Dengan begitu, maka MUI bisa menjadi semakin terhormat. Salah satu caranya adalah dengan menjalankan apa yang telah disepakati di dalam Mukernas ini. 

Dia menegaskan, maka perlu jihad untuk menjalankan keputusan yang telah MUI garap selama dua hari ini dalam Mukernas. Seorang mukmin manakala mengerjakan sesuatu, dia akan mengerjakan dengan tuntas, lalu mengimplementasikannya di dalam masyarakat.

"Keputusan yang telah kita hasilkan dengan penuh semangat, bisa kita jaga dan implementasikan. Kita jaga ini di tengah masyarakat, kita carikan jalan solusi untuk kemaslahatan umat. Kita jadikan MUI ini sebagai tenda besar atau rumah besar untuk semua anggota dari berbagai kelompok," jelasnya.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement