Kamis 26 Aug 2021 16:04 WIB

Presiden Rumania tak akan Pindahkan Kedutaan ke Yerusalem

Presiden Rumania tegur PMnya yang berkata akan memindahkan kedutaan.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Presiden Rumania tak akan Pindahkan Kedutaan ke Yerusalem. Pelarian warga Palestina dari bom suara saat bentrokan dengan polisi Israel di luar Kota Tua Yerusalem, Selasa, 18 Mei 2021.
Foto: AP/Mahmoud Illean
Presiden Rumania tak akan Pindahkan Kedutaan ke Yerusalem. Pelarian warga Palestina dari bom suara saat bentrokan dengan polisi Israel di luar Kota Tua Yerusalem, Selasa, 18 Mei 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, BUKARES -- Presiden Rumania Klaus Iohannis menegaskan posisi negaranya yang tidak akan memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Kota Yerusalem. Pernyataan ini disebutnya dalam pertemuan dengan Duta Besar Palestina Issam Masalha di istana kepresidenan di Bukares.

Dilansir dari Wafa News, Rabu (25/8), Iohannis  menegaskan posisi prinsip negaranya dalam mendukung solusi dua negara berdasarkan hukum internasional. Duta Besar Palestina memuji posisi presiden Rumania untuk tidak memindahkan kedutaan negaranya dari Tel Aviv. 

Baca Juga

Ia juga menyampaikan undangan presiden Mahmoud Abbas kepada mitra Rumania untuk mengunjungi Palestina. Issam menekankan peran Rumania di arena internasional dan proses perdamaian, serta menyerukan Rumania terus memainkan peran ini. Mereka lebih lanjut membahas peningkatan hubungan bilateral kedua negara di berbagai bidang.

Sebelumnya, Iohannis menegur Perdana Menterinya Viorica Dancila karena menyatakan Kedutaan Besar Rumania di Israel akan dipindahkan dari Tel Aviv ke Al-Quds. Ia mengatakan pernyataan semacam itu oleh Dancyla memperlihatkan ketidakpedulian total terhadap kebijakan luar negeri dan dalam pengambilan keputusan penting negara Rumania.

Dancila mengumumkan dalam satu pertemuan dengan kelompok lobi pro-Israel di Amerika Serikat, AIPAC, negaranya bermaksud memindahkan Kedutaan Besarnya di Israel ke Al-Quds. Iohannis menekankan keputusan semacam itu tidak boleh diambil oleh pemerintah, tapi oleh dia sebagai presiden.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement