Kamis 26 Aug 2021 11:42 WIB

Ratusan Orang Terdampak Kebakaran di Jurangmangu Timur

Ratusan rumah semipermanen tempat pengepul barang bekas terbakar hebat.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Petugas berusaha memadamkan api yang membakar lokasi barang bekas (ilustrasi).
Foto: Antara/Fauzan
Petugas berusaha memadamkan api yang membakar lokasi barang bekas (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Insiden kebakaran terjadi di Jalan Haji Sarmili, Jurangmangu Timur, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Provinsi Banten pada Rabu (25/8). Ratusan orang yang bekerja sebagai pengepul barang bekas, yang tinggal di lokasi tersebut terdampak peristiwa itu.  

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Tangsel, Uci Sanusi menuturkan, insiden tersebut terjadi pada Rabu sekitar pukul 03.00 WIB. Upaya pemadaman dan pendinginan serta penguraian si jago merah membutuhkan waktu lama. Petugas sampai Rabu siang baru bisa memadamkan api.

Di lokasi, si jago merah melalap habis bangunan semipermanen yang ada di tempat kejadian perkara (TKP). Saking banyaknya bangunan yang terbakar, pendataan belum selesai.

Menurut Uci, api dengan cepatnya menjalar dan meludeskan material, berupa barang bekas milik para pengepul yang mudah terbakar. "Bangunan tidak terdata karena bangunan tempat tinggal bedeng-bedeng sederhana," tutur Uci kepada wartawan di Kota Tangsel, Kamis (26/8).

Upaya pemadaman serta penyelamatan di TKP dilakukan oleh puluhan petugas pemadam kebakaran serta sejumlah unit mobil pompa air. Hal itu lantaran kobaran api terus membesar. "Kami menerjunkan 10 unit (mobil pemadam kebakaran) dan 50 orang anggota," tutur Uci.

Atas insiden tersebut, Uci belum bisa memastikan penyebabnya. Diperkirakan taksiran kerugian atas musibah tersebut mencapai ratusan juta rupiah dan memberi dampak bagi ratusan jiwa warga yang bertempat tinggal di bedeng-bedeng sederhana tersebut.

Sementara korban jiwa tidak ada. "Penyebab belum diketahui. Kerugian ditaksir sekitar Rp400 juta-an," kata Uci.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement