Rabu 25 Aug 2021 08:58 WIB

Taliban Tolak Perpanjangan Waktu Evakuasi Warga Afghanistan

Eropa mengaku tidak mampu mengangkut semua warga dalam bahaya sebelum 31 Agustus

Rep: Lintar Satria / Red: Nur Aini
Milisi Taliban berjaga di depan Bandara Internasional Hamid Karzai, di Kabul, Afghanistan, Senin, 16 Agustus 2021. Ribuan orang memadati bandara ibukota Afghanistan pada hari Senin, bergegas ke landasan dan mendorong ke pesawat dalam upaya putus asa untuk melarikan diri negara itu setelah Taliban menggulingkan pemerintah yang didukung Barat.
Foto: AP/Rahmat Gul
Milisi Taliban berjaga di depan Bandara Internasional Hamid Karzai, di Kabul, Afghanistan, Senin, 16 Agustus 2021. Ribuan orang memadati bandara ibukota Afghanistan pada hari Senin, bergegas ke landasan dan mendorong ke pesawat dalam upaya putus asa untuk melarikan diri negara itu setelah Taliban menggulingkan pemerintah yang didukung Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Taliban kembali menegaskan tidak akan menyetujui perpanjangan evakuasi warga Afghanistan dari Bandara Kabul, meski negara-negara Barat mengatakan mereka telah kehabisan waktu.

Dalam konferensi pers di Kabul, Selasa (24/8) kemarin, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan kelompoknya tidak akan menyetujui perpanjangan tenggat waktu evakuasi. Ia juga meminta berhenti mengevakuasi warga Afghanistan yang terampil.

Baca Juga

Negara-negara Eropa juga telah mengatakan tidak mampu mengangkut semua warga Afghanistan yang dalam bahaya sebelum 31 Agustus. Presiden AS Joe Biden juga ditekan untuk memperpanjang tenggat waktu tersebut.

Pada Rabu (25/8), Aljazirah melaporkan dalam kesempatan yang sama Mujahid juga mengatakan pegawai pemerintah perempuan harus tetap tinggal di rumah sampai kondisi keamanan di Afghanistan membaik.

Pasukan AS mempercepat operasi evakuasi ribuan orang dari Kabul setelah Taliban memperingatkan tidak akan mengizinkan AS memperpanjang tengat waktu penarikan pasukan. Biden mengatakan ia akan bertahan dengan tenggat tersebut tapi tekanan untuk melakukan negosiasi demi memperpanjang waktu evakuasi semakin menguat.

Baca juga : Arab Saudi Setujui Vaksin Sinovac dan Sinopharm

Pada Selasa (23/8), Jerman mengatakan sekutu-sekutu Barat tidak dapat menerbangkan semua warga Afghanistan yang membutuhkan perlindungan keluar dari Kabul sebelum tanggal yang sudah ditetapkan.

"Bahkan bila (evakuasi) berlangsung sampai 31 Agustus atau beberapa hari lebih lama, tidak akan cukup bagi kami atau Amerika Serikat, menerbangkan mereka yang ingin keluar," kata Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas pada Bild TV.

Sebelumnya, Prancis mengatakan akan menghentikan proses evakuasi dari bandara Kabul pada Kamis (26/8) mendatang bila AS bertahan dengan tenggat waktunya. Spanyol mengatakan tidak akan dapat menyelamatkan semua warga Afghanistan yang bekerja pada perwakilan mereka di negara itu.

Sementara itu, Inggris akan melakukan lobi untuk memperpanjang tenggat waktu tersebut dalam pertemuan daring G7 Kamis besok. Pemerintah AS mengatakan sejak Taliban merebut kekuasaan sudah sekitar 50 ribu warga asing dan Afghanistan yang diterbangkan dari bandara Kabul. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement