Rabu 25 Aug 2021 06:47 WIB

Angka Kesembuhan di Indonesia Lebih Baik Dibanding Dunia

Kasus aktif Covid-19 di Indonesia juga di bawah rata-rata kasus aktif dunia.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Mas Alamil Huda
Sejumlah pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 bermain bola voli di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta. Kasus sembuh di Indonesia terus meningkat dan kasus aktif mengalami penurunan signifikan.
Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Sejumlah pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 bermain bola voli di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta. Kasus sembuh di Indonesia terus meningkat dan kasus aktif mengalami penurunan signifikan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, perkembangan penanganan pandemi di Indonesia kini terus mengalami perbaikan. Jika dibandingkan dengan dunia, angka kesembuhan di Indonesia terus mengalami peningkatan hingga sebesar 89,5 persen lebih tinggi dari angka kesembuhan dunia yang sebesar 89,47 persen.

Sementara pada kasus aktif Indonesia menurun hingga angka 7,3 persen lebih rendah dari tingkat dunia yang sebesar 8,43 persen. Menurut Wiku, penurunan signifikan kasus aktif terjadi pada pekan ini menjadi 306.760 kasus dibandingkan pekan sebelumnya sebesar 384.807 kasus.

"Atau dalam satu pekan terjadi penurunan kasus mencapai lebih dari 78 ribu kasus. Tingginya angka penurunan kasus aktif pekan ini kontribusi dari 32 provinsi," kata Wiku saat konferensi pers, Selasa (24/8).

Namun demikian, terdapat dua provinsi yang mengalami kenaikan kasus aktif dan penurunan kesembuhan pada pekan ini, yakni Aceh dan Papua. Pada kasus aktifnya, Aceh mengalami kenaikan 1,86 persen dan Papua naik 0,04 persen. Sedangkan pada angka kesembuhan, Aceh turun 1,92 persen dan Papua turun 0,06 persen.

Wiku pun mengapresiasi lima provinsi dengan penurunan kasus aktif tertinggi dan juga mengalami kenaikan kesembuhan yang cukup tinggi. Pada kasus aktif, penurunan tertinggi terjadi di DI Yogyakarta yang turun 6,75 persen. Diikuti Kalimantan Barat turun 6,18 persen, Gorontalo turun 5,78 persen, Sulawesi Tengah turun 5,64 persen, dan Papua Barat turun 5,59 persen.

Baca juga : Menkes Sebut Vaksinasi Ditargetkan Selesai Januari 2022

Sedangkan untuk angka kesembuhan, kenaikan paling tinggi terjadi di DI Yogyakarta naik 6,69 persen, Kalimantan Barat naik 6,06 persen, Papua Barat naik 5,54 persen, Sulawesi Tengah naik 5,52 persen, Gorontalo naik 5,48 persen, dan NTT naik 5,37 persen.

"Saya apresiasi seluruh pihak, dan tentunya dengan perbaikan ini tidak boleh membuat kita lengah. Justru sebaliknya menjadi semakin semangat untuk terus melakukan perbaikan," ucap Wiku.

Meskipun kasus aktif dan kesembuhan nasional mengalami perbaikan, namun Satgas menyoroti masih tingginya angka kasus kematian di Indonesia yakni sebesar 3,2 persen lebih tinggi dibandingkan angka dunia yang sebesar 2,09 persen. Indonesia pun menduduki peringkat 9 kematian kumulatif tertinggi di dunia.

"Dan per 22 Agustus 2021, jumlah kematian pekanan di Indonesia sebanyak 8.784 kasus atau lebih dari 1.000 kematian per pekannya," tambah Wiku.

Ia menekankan, angka kematian masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Dari catatan Satgas, kenaikan kematian pada pekan ini terjadi pada 33 provinsi atau hampir seluruh provinsi di Indonesia. Sedangkan penurunan kasus hanya terjadi di provinsi Kalimantan Tengah yang turun 0,03 persen, atau di pekan lalu 2,91 persen menjadi 2,88 persen di pekan ini.

Baca juga : Positif Covid-19 Sejak di Kandungan, Bayi Lahir tak Bernyawa

Satgas pun menyoroti lima provinsi yang mengalami kenaikan kematian tertinggi. Yaitu di Jawa Tengah naik 0,32 persen, diikuti Lampung dan Gorontalo naik 0,3 persen, Bali naik 0,24 persen, serta Bengkulu naik 0,17 persen.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement