Selasa 24 Aug 2021 21:47 WIB

Presiden Ukraina ingin Pulihkan Semenanjung Krimea

Zelenskyy menuduh Rusia telah mengubah Krimea menjadi pangkalan militer.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden terpilih Ukraina Volodymyr Zelenski.
Foto: AP Photo/Vadim Ghirda
Presiden terpilih Ukraina Volodymyr Zelenski.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berupaya keras

untuk memulihkan Semenanjung Krimea yang dicaplok Rusia. Dia mendesak sekutu internasional untuk mendukung upaya tersebut.

Baca Juga

Zelenskyy mengatakan, Ukraina akan menggunakan semua kemungkinan politik, hukum dan sarana diplomatik untuk memulihkan Semenanjung Krimea. Sebagian besar negara di dunia menganggap perebutan Krimea oleh Rusia adalah ilegal. Hal ini membuat hubungan Rusia dengan negara Barat berada di titik terendah sejak Perang Dingin.

 

"Saya pribadi akan melakukan segala kemungkinan untuk mengembalikan Krimea sehingga menjadi bagian dari Eropa bersama dengan Ukraina," kata Zelenskyy, dilansir Aljazirah, Selasa (24/8).

Zelenskyy mengatakan, Kiev membutuhkan dukungan di tingkat internasional atas masalah Semenanjung Krimea. Zelenskyy mengungkapkan hal tersebut dalam sebuah pertemuan puncak, yang bertujuan untuk menjaga perhatian internasional fokus pada pencaplokan Rusia atas Krimea pada 2014.

Konferensi yang digelar pada Senin (23/8) tersebut dihadiri oleh pejabat tinggi dari 46 negara, termasuk dari Amerika Serikat, Uni Eropa dan Turki.

Peserta konferensi tingkat tinggi menandatangani deklarasi bersama, yang menetapkan tidak diakuinya aneksasi ilegal Rusia atas Krimea. Deklarasi tersebut juga berisi komitmen untuk mempertimbangkan sanksi politik dan diplomatik tambahan terhadap Rusia.

"Pendudukan Krimea menimbulkan keraguan pada efektivitas seluruh sistem keamanan internasional. Tanpa memulihkan kepercayaan di dalamnya, tidak ada satu negara pun yang dapat memastikan bahwa mereka tidak akan menjadi korban pendudukan berikutnya," ujar Zelenskyy.

Zelenskyy menuduh Rusia telah mengubah Krimea menjadi pangkalan militer untuk meningkatkan pengaruhnya di wilayah Laut Hitam. Dia mengatakan Moskow telah melipatgandakan kehadiran militernya di Krimea.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement