Selasa 24 Aug 2021 16:25 WIB

Alasan Hipertensi Jadi 'Pembunuh' Nomor Satu

Membiarkan tekanan darah tinggi tak terkontrol menyebabkan kondisi medis serius.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Hipertensi (ilustrasi).
Foto: Republika
Hipertensi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekitar setengah dari orang Amerika Serikat (AS) menderita hipertensi yang merupakan penyebab utama atau penyebab sekitar 500 ribu kematian per tahun. Lantas, apa sebenarnya hipertensi itu dan apa yang membuatnya menjadi penyebab kematian nomor satu? 

"Tekanan darah adalah ukuran tekanan yang dilihat arteri Anda saat jantung berkontraksi (angka atas) dan rileks (angka bawah)," ujar Direktur kardiologi klinis di Yale Medicine dan asisten profesor klinis kedokteran, Fakultas Kedokteran Yale, Joyce Oen-Hsiao MD, seperti dilansir laman Eat This, Not That!, Selasa (24/8).

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menjelaskan arteri-arteri yang ditekan oleh darah Anda bertanggung jawab untuk membawa darah dari jantung Anda ke bagian lain dari tubuh Anda. Meskipun normal untuk tekanan darah naik dan turun sepanjang hari, itu dapat merusak jantung Anda dan menyebabkan masalah kesehatan jika tetap tinggi untuk waktu yang lama. Istilah hipertensi, juga disebut tekanan darah tinggi, digunakan untuk menggambarkan tekanan darah yang lebih tinggi dari normal.

"Membiarkan tekanan darah tinggi tidak terkontrol dapat menyebabkan kondisi medis yang serius seperti serangan jantung, strok, gagal jantung, atau gagal ginjal," kata dr Oen-Hsiao.

Kondisi tersebut dapat merusak organ tubuh Anda termasuk otak, jantung, ginjal, dan mata. Pada akhirnya, semakin tinggi level Anda, semakin berisiko Anda terkena penyakit jantung, serangan jantung, dan strok, juga kematian.

Untuk mengetahui apakah Anda menderita hipertensi, metode deteksi utama dilakukan dengan menghitung tekanan darah Anda baik di rumah dengan monitor tekanan darah, di kantor dokter, atau bahkan apotek setempat. "Namun, beberapa pasien memang memiliki gejala, seperti sakit kepala, sesak napas, atau pusing," ujar dr Oen-Hsiao.

Tekanan darah sistolik mengukur tekanan di arteri Anda saat jantung Anda berdetak, sementara tekanan darah diastolik mengukur tekanan di arteri Anda saat jantung Anda beristirahat di antara detak. Jika tekanan darah Anda 120 sistolik dan 80 diastolik, artinya 120 di atas 80 atau tulis 120/80 mmHg.

"Angka yang lebih tinggi dari itu akan dianggap sebagai tekanan darah tinggi," ujarnya.

Tekanan darah tinggi bukanlah sesuatu yang berkembang dalam semalam. Ini umumnya terjadi dari waktu ke waktu dan dapat menjadi hasil dari pilihan gaya hidup yang tidak sehat, termasuk diet, kurang olahraga, merokok, dan stres. Beberapa kondisi kesehatan, termasuk diabetes dan obesitas, juga dapat meningkatkan peluang Anda terkena hipertensi.

"Penyebab paling umum dari tekanan darah tinggi adalah kecenderungan genetik," kata dr Oen-Hsiao. Tekanan darah tinggi diturunkan dalam keluarga, jadi jika orang tua Anda memiliki tekanan darah tinggi, Anda juga cenderung memiliki tekanan darah tinggi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement