Selasa 24 Aug 2021 10:06 WIB

Pelatihan Pekerti Diharap Mampu Tingkatkan Kompetensi Dosen

Terutama dalam peningkatan keterampilan atau kemampuan ilmu pendidikan yang dimiliki.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Muhammad Fakhruddin
Pelatihan Pekerti Diharap Mampu Tingkatkan Kompetensi Dosen (ilustrasi).
Foto: theguardian.com
Pelatihan Pekerti Diharap Mampu Tingkatkan Kompetensi Dosen (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya menggelar pelatihan peningkatan keterampilan dasar teknik instruksional (Pekerti) untuk ratusan dosen, yang digelar secara daring. Rektor Untag Surabaya, Mulyanto Nugroho kegiatan tersebut digelar berdasarkan Surat Edaran Kemenristekdikti, dimana Untag terpilih menjadi salah satu perguruan tinggi pelaksana resmi Pelatihan Pekerti dan Applied Approach (AA) dari 57 perguruan tinggi di tanah air.

Mulyanto mengatakan, dosen sebagai salah satu Sumber Daya Manusia (SDM) di lingkungan perguruan tinggi memegang peranan penting dalam mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.  Program pekerti menjadi upaya agar para dosen bisa meningkatkan kompetensi profesional dalam memangku jabatan fungsional.

"Terutama dalam peningkatan keterampilan atau kemampuan ilmu pendidikan yang dimiliki. Dosen akan dibekali keterampilan mengajar yang baik dan benar sekaligus sesuai tuntutan zaman," ujar Mulyanto melalui siaran tertulis, Selasa (24/8).

Kepala LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur, Supraptol menekankan butuhnya dukungan IT dan Learning Management System (LMS) yang baik dari pelaksana kegiatan yang digelar secara daring tersebht. “Karena ini menyangkut kelulusan peserta. Tidak hanya hadir saja tapi tidak dapat substansi. Bukan itu tujuannya,” ujarnya.

Suprapto menjelaskan, pelatihan Pekerti menjadi sarana yang sangat penting untuk dosen dalam meningkatkan metode belajar mengajar. Dia menegaskan agar peserta fokus mengikuti acara dan menyelesaikan penugasan dengan baik. 

“Merupakan tugas dosen menjadikan mahasiswa yang kompeten di bidangnya. Materi yang diajarkan bisa jadi bagus, tapi kalau metode pembelajarannya tidak bagus maka akan meleset sampai mahasiswa," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement