Senin 23 Aug 2021 22:57 WIB

Maarif Institute Gelar Pelatihan Literasi Digital Ulama Muda

Generasi muda harus didorong untuk selalu menerapkan literasi digital.

Maarif Institute bekerja sama dengan P3M, menyelenggarakan Pelatihan Literasi Digital untuk Ulama Muda, 23-24 Agustus 2021.
Foto: Dok Maarif Institute
Maarif Institute bekerja sama dengan P3M, menyelenggarakan Pelatihan Literasi Digital untuk Ulama Muda, 23-24 Agustus 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Maarif Institute bekerja   sama dengan P3M, menyelenggarakan Pelatihan Literasi Digital untuk Ulama Muda. Kegiatan yang dilakukan melalui webinar ini dilaksanakan selama dua hari pada 23-24 Agustus 2021 dengan menghadirkan sejumlah narasumber. Mereka antara lain,  Savic Ali (direktur NU online dan islami.co), Hengky Ferdiansyah (aktif di el-Bukhari Institute), Alvin Nur Choironi (aktif di el-Bukhari Institute), dan Isna Rahmah Sholihatin (BincangSyariah.com). Acara ini dimoderatori oleh Hijroatul Maghfiroh.

Abd  Rohim Ghazali, direktur eksekutif Maarif Institute, mengatakan  di era arus informasi ini, dunia maya lebih akrab dengan dunia nyata.  “Karena itu interaksi kita sehari-hari hampir pasti lebih sering menggunakan dunia maya, terlebih di era pandemi ini,” ujarnya saat membuka pelatihan, Senin (23/8).

Ia menambahkan, dalam pelatihan literasi digital yang diikuti oleh para ulama muda, maka para pendakwah harus mampu mengidentifikasi serta menyaring informasi yang diterima sebelum diteruskan kepada umat. “Semakin banyak  konten positif yang disajikan atau disampaikan kepada masyarakat merupakan sebuah alternatif lain untuk menekan serbuan konten negatif yang juga terus menyebar di era keterbukaan informasi ini,” terang Rohim seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id. 

Hengky Ferdiansyah (aktif di el-Bukhari Institute), dalam paparannya mengatakan arus informasi teknologi mengakibatkan model dakwah semakin berkembang pesat dan dinamis. “Tidak bisa dipungkiri bahwa konten-konten berbau radikalisme, ekstrimisme sangat cepat menyebar dan mampu masuk ke semua lini,” ujarnya.

Kemudahan akses internet yang bisa ditemukan di mana pun, kapan pun, dan dilakukan oleh siapa pun, tentu membuat informasi yang beredar makin banyak dan beragam. “Informasi yang dihasilkan pun mencakup beberapa macam.  Ada informasi yang kontennya bisa dipercaya dan aktual. Ada pula berita bohong atau hoax. Di sinilah peran penting dari literasi digital,”  ujar Hengky.

Isna Rahmah Solihatin  menyoroti tentang konten seperti apa yang dibutuhkan dalam dunia dakwah sekarang ini.  Isna menjelaskan bahwa ulama muda saat ini harus mampu membangun brand dan karakter dakwah yang menyejukkan. 

Menurutnya, mayoritas generasi muda (milenial) hari ini adalah mereka yang kesehariannya aktif di dunia maya (netizen). Di mana netizen ini dalam berkehidupan membentuk jejaring sosial melalui perantara media sosial baik semisal Facebook, Twitter, Instagram, WhatsApp dan lain sebagainya. 

“Generasi muda harus mampu menyajikan informasi yang bisa dipertanggungjwabkan kebenarannya.  Jika tidak, maka berpotensi menyesatkan publik pengakses internet. Maka menjadi sebuah keharusan para generasi milenial melek literasi digital, utamanya dalam kepentingan mengakses sumber informasi keislaman,”  jelasnya.

Sementara narasumber lainnya, Alvin Nur Choironi dan Savic Ali  menyampaikan bahwa literasi digital di era revolusi industri 4.0 harus terus digelorakan di kalangan anak-anak muda milenial. “Sebagai salah satu kelompok yang paling berpengaruh di ruang digital, generasi muda harus didorong untuk selalu menerapkan literasi digital ketika berselancar di internet,” tegas Savic Ali.

Pelatihan ini diikuti oleh 50 orang peserta dari organisasi Muhammadiyah, NU dan organisasi moderat lainnya, yang tersebar di lima wilayah kota (Bandung, Bogor, Malang, Makassar dan Surakarta). Adapun kriteria peserta adalah  memiliki pandangan keagamaan yang moderat. memiliki penguasaan khasanah keislaman yang cukup kuat; tertarik dan berkomitmen untuk aktif di media sosial.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement