Selasa 24 Aug 2021 00:01 WIB

Pandemi Covid, Edelweiss Hospital Tingkatkan Pelayanan

Jabar masih kekurangan sekitar 25 rumah sakit untuk melayani kesehatan masyarakat.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Edelweiss Hospital selama satu tahun keberadaannya telah melayani lebih dari 1.000 pasien Covid-19.
Foto: dok. Istimewa
Edelweiss Hospital selama satu tahun keberadaannya telah melayani lebih dari 1.000 pasien Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Setahun berdiri, Edelweiss Hospital hadir untuk mengambi peran berkontribusi melayani kesehatan masyarakat. Bahkan, Edelweisss Hospital akan terus berusaha meningkatkan pelayanannya. Sehingga, bisa meningkatkan kepercayaan dari masyarakat dan terbuka untuk melakukan kolaborasi dari berbagai pihak. 

Direktur Edelweiss Hospital, Budi Setiawan Djamhoer, mengatakan, pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia menyebabkan kolapsnya Rumah Sakit dan Tenaga Kesehatan karena tidak mampu menampung jumlah pasien yang terpapar. Karena itu, Edellweiss Hospital hadir di tengah pandemi pada 14 Agustus 2020. 

"Pandemi Covid-19 menjadi tantangan tersendiri bagi Edelweiss Hospital," ujar dia dalam siaran persnya, Senin (23/8).

Menurut dia, untuk menangani pasien covid yang terus meningkat Edelweiss Hospital menyediakan 2 Instalasi Gawat Darurat (IGD). Satu IGD diperuntukan khusus bagi pasien Covid-19 dan yang lainnya untuk pasien yang non Covid-19. 

"Kini Edelweiss Hospital selama satu tahun keberadaannya telah melayani lebih dari 1.000 pasien Covid-19," ujar Budi dalam siaran persnya, Senin (23/8).

Edelweiss Hospital sendiri, memperingati hari jadinya yang ke satu secara virtual yang dihadiri oleh berbagai mitra seperti Bank BJB yang diwakili oleh Dadan Yonanda selaku Divisi Human Capital BJB, Feri Perdana selaku perwakilan dari (Yayasan Kesehatan) Telkom dan Syauqi Robbani selaku  Direktur Utama PT Dawa Daya Kahuripan. 

Syauqi mengatakan, Edelweiss Hospital hadir untuk mengambi peran berkontribusi melayani kesehatan masyarakat. Menurut hasil diskusinya bersama Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, di Jawa Barat masih kekurangan sekitar 25 rumah sakit, sehingga ruang untuk melayani kesehatan kepada masyarakat masih sangat luas. 

"Tim kami di Edelweiss Hospital bisa bekerja dengan optimal karena adanya dukungan dari rekan-rekan sekalian yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu, mulai dari pemerintah, perbankan, mitra asuransi, farmasi, dan masyarakat," katanya.

Dalam industri rumah sakit, kata dia, yang pertama dan utama adalah pelayanan atau social enterprise, bagaimana kita melakukan bisnis yang suistainable, berkelanjutan, tapi memiliki nilai-nilai sosial yang memberikan kebermanfaatan yang lebih luas bagi masyarakat.

Di satu tahun pendiriannya, kata dia, Edelweiss Hospital akan berusaha meningkatkan pelayanannya. Sehingga bisa meningkatkan kepercayaan dari masyarakat dan terbuka untuk melakukan kolaborasi dari berbagai pihak. 

Edelweiss Hospital juga berkomitmen untuk selalu hadir memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, seperti layanan ibu dan anak, diabetic center, bedah minimum invasif, dan berbagai layanan lainnya. Dengan fasilitas yang terbaik, Edelweiss Hospital memberikan kemudahan untuk kehidupan masyarakat yang lebih sehat. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement