Senin 23 Aug 2021 19:25 WIB

Warga Afghanistan di India Menuntut Status Pengungsi

Warga Afghanistan di India mengaku belum diakui sebagai pengungsi.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Pengungsi dari Kabul sebelum keberangkatan mereka ke Warsawa dari Bandara Internasional Navoiy di Uzbekistan, di Navoiy, Uzbekistan, 20 Agustus 2021, transportasi ketiga Polandia dievakuasi dari Kabul.
Foto: EPA-EFE/Marcin Obara
Pengungsi dari Kabul sebelum keberangkatan mereka ke Warsawa dari Bandara Internasional Navoiy di Uzbekistan, di Navoiy, Uzbekistan, 20 Agustus 2021, transportasi ketiga Polandia dievakuasi dari Kabul.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Ratusan warga Afghanistan yang tinggal di India menuntut status pengungsi di negara mayoritas Hindu itu. Para pengungsi Afghanistan berunjuk rasa di luar kantor badan pengungsi PBB (UNHCR) di New Delhi pada Senin (23/8), untuk menuntut keadilan dan keamanan.

Seperti dilansir Aljazirah, sebagian besar pengunjuk rasa mengatakan, mereka melarikan diri ke India lebih dari 10 tahun yang lalu. Tetapi mereka masih belum diakui sebagai pengungsi, dan berjuang untuk proses pendaftaran birokrasi yang rumit. Para warga Afghanistan tersebut tidak mendapatkan status pengungsi karena India bukan penandatangan Konvensi Pengungsi PBB 1951 atau Protokol 1967 Terkait Status Pengungsi.

Baca Juga

Menurut UNHCR, pada 2019 warga Afghanistan menyumbang sekitar sepertiga dari hampir 40 ribu pengungsi yang terdaftar di India. Tapi masih banyak warga Afghanistan yang tidak terdaftar di UNHCR.

Permintaan status pengungsi warga Afghanistan yang tinggal di India, telah meningkat sejak Taliban mengambilalih Kabul. Sebagian besae warga Afghanistan khawatir, Taliban akan kembali berkuasa dengan menerapkan hukum dan aturan yang ketat. Salah satunya adalah merampas hak-hak perempuan.

Taliban berkuasa di Afghanistan selama 1996-2001. Ketika itu, mereka menerapkan hukum syariah Islam yang cukup ketat. Taliban melarang perempuan untuk bekerja, dan anak perempuan tidak diizinkan pergi ke sekolah. Selain itu, perempuan harus mengenakan burqa dan ditemani oleh kerabat laki-laki jika keluar rumah.

Kali ini Taliban menampilkan dirinya sebagai kekuatan yang lebih moderat. Taliban menawarkan amnesti kepada pihak-pihak yang memerangi mereka, dan berkomitmen untuk menghormati hak-hak perempuan sesuai dengan hukum Islam.

Sebuah pesawat Angkatan Udara yang terbang dari Kabul,Afghanistan mendarat di pangkalan Angkatan Udara Hindon dekat New Delhi pada Ahad (22/8). Pesawat itu membawa 168 orang dari Kabul.

Seorang juru bicara dari Kementerian Luar Negeri India mengatakan, para penumpang terdiri dari 107 warga negara India dan 61 warga negara asing. Kementerian tidak merinci kewarganegaraan dari 61 orang tersebut.

Sebelumnya, India telah mengevakuasi 87 orang dari Kabul ke Tajikistan pada Sabtu (21/8). Mereka mendarat di bandara New Delhi pada Ahad. Dua warga negara Nepal ikut dalam penerbangan tersebut. Kantor berita Press Trust of India mengatakan, sekitar 400 orang India diyakini berada di Afghanistan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement