Indonesia Diminta Ambil Hikmah Lonjakan Covid-19 di Amerika

AS baru saja mengalami kenaikan kasus Covid-19 hingga 1.000 persen.

Selasa , 24 Aug 2021, 00:33 WIB
Seorang tenaga medis bersiap melakukan tes diagnostik swab hidung COVID-19 kepada pengendara di Mesa Park, Kota Bolinas, California, Amerika Serikat, (ilustrasi).
Foto: EPA-EFE/JOHN G. MABANGLO
Seorang tenaga medis bersiap melakukan tes diagnostik swab hidung COVID-19 kepada pengendara di Mesa Park, Kota Bolinas, California, Amerika Serikat, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati meminta agar Indonesia belajar dari kasus Covid-19 di Amerika Serikat (AS). Negeri Paman Sam diklaim Mufida baru saja mengalami kenaikan kasus Covid-19 hingga 1.000 persen.

Mufida menyebut salah satu penyebab melonjaknya kasus di AS hingga 10 kali lipat tersebut karena masyarakat sudah abai dengan protokol kesehatan (prokes). Ia menyebut proses vaksinasi bukan berarti abai dengan prokes.

Baca Juga

"Kita harus belajar dari kasus ini. Ini membuktikan tingginya angka vaksinasi harus tetap dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan 5M bagi masyarakat dan 3T bagi pemerintah," kata Mufida dalam keterangan pers pada Senin (23/8).

Anggota Fraksi PKS DPR RI ini bersyukur dengan antusiasme masyarakat Indonesia untuk mengikuti vaksin. Namun menurutnya setelah itu perlu ada penekanan bahwa usai vaksin warga tetap harus menjalankan prokes yang ketat.

"Alhamdulillah kita bersyukur masyarakat mulai tinggi kesadarannya untuk vaksin. Vaksin adalah salah satu ikhtiar mengurangi dampak besar dari pandemi. Ikhtiar lain yang tidak boleh lepas adalah tetap ketat menjalanlan protokol 5M," ujar Mufida.

Selain itu, Mufida mengingatkan tempat-tempat publik yang sudah mulai dibuka dengan menunjukkan sertifikat vaksin harus tetap menyediakan sarana warga untuk menjalankan prokes. Ia berharap publik tak lengah di tempat-tempat tersebut.

"Tempat-tempat publik harus tetap menyediakan sarana cuci tangan, mengatur jumlah pengunjung dan mengingatkan agar terus memakai masker. Edukasi harus terus berjalan," ucap Mufida.

Mufida menyinggung Indonesia masih mencatatkan data kematian yang tinggi di dunia dalam satu hari. "Kasus di Indonesia hampir menyentuh 4 juta dan kasus kematian kita masih tertinggi di dunia dalam beberapa hari di atas 1.000 kasus kematian. Vaksinasi kita juga masih jauh dari target. Jadi tetap jalankan protokol kesehatan dan lakukan gaya hidup yang sehat," tutur Mufida.