Petani memanen padi dengan mesin pemanen di lahan tidur di Desa Bulungcangkring, Jekulo, Kudus, Jawa Tengah, Senin (23/8/2021). Pemerintah desa setempat bersama Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) berhasil memanfaatkan lahan tidur berupa rawa seluas 150 hektare yang terbengkalai selama belasan tahun menjadi produktif kembali untuk ditanami. (FOTO : ANTARA/Yusuf Nugroho)
Petani memanen padi dengan mesin pemanen di lahan tidur di Desa Bulungcangkring, Jekulo, Kudus, Jawa Tengah, Senin (23/8/2021). Pemerintah desa setempat bersama Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) berhasil memanfaatkan lahan tidur berupa rawa seluas 150 hektare yang terbengkalai selama belasan tahun menjadi produktif kembali untuk ditanami. (FOTO : ANTARA/Yusuf Nugroho)
Petani mengemas gabah hasil panen padi ke dalam karung di lahan tidur di Desa Bulungcangkring, Jekulo, Kudus, Jawa Tengah, Senin (23/8/2021). Pemerintah desa setempat bersama Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) berhasil memanfaatkan lahan tidur berupa rawa seluas 150 hektare yang terbengkalai selama belasan tahun menjadi produktif kembali untuk ditanami. (FOTO : ANTARA/Yusuf Nugroho)
inline
REPUBLIKA.CO.ID,KUDUS -- Petani memanen padi dengan mesin pemanen di lahan tidur di Desa Bulungcangkring, Jekulo, Kudus, Jawa Tengah, Senin (23/8/2021).
Pemerintah desa setempat bersama Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) berhasil memanfaatkan lahan tidur berupa rawa seluas 150 hektare yang terbengkalai selama belasan tahun menjadi produktif kembali untuk ditanami.
sumber : Antara