Senin 23 Aug 2021 11:48 WIB

Joe Biden Pertimbangkan Sanksi untuk Taliban

Taliban masuk dalam daftar organisasi teroris internasional AS

Rep: Lintar Satria / Red: Nur Aini
Milisi Taliban berpatroli di Kabul, Afghanistan, Kamis, 19 Agustus 2021. Taliban merayakan Hari Kemerdekaan Afghanistan pada hari Kamis dengan menyatakan mereka mengalahkan Amerika Serikat
Foto: AP/Rahmat Gul
Milisi Taliban berpatroli di Kabul, Afghanistan, Kamis, 19 Agustus 2021. Taliban merayakan Hari Kemerdekaan Afghanistan pada hari Kamis dengan menyatakan mereka mengalahkan Amerika Serikat

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengkonfirmasi apakah Washington mempertimbangkan sanksi ke Taliban. Ia menambahkan sanksi tergantung pada konteksnya. Biden tampaknya berharap Taliban bertindak sesuai hukum internasional demi menghindari tekanan ekonomi.

"Sejauh ini Taliban tidak mengambil tindakan melawan pasukan AS, sejauh ini, pada umumnya mereka masih mengikuti apa yang katakan mengizinkan orang Amerika lewat dan semacamnya," kata Biden seperti dikutip media Rusia, Sputnik News, Senin (23/8).

Baca Juga

Taliban masuk dalam daftar organisasi teroris internasional AS atau Specially Designated Global Terrorist (SDGT). Kementerian Keuangan AS dapat memberlakukan sanksi pada kelompok, orang, atau entitas yang masuk dalam daftar tersebut.

Namun, Pentagon mengancam memasukan mereka ke dalam daftar organisasi teroris Kementerian Luar Negeri AS, Foreign Terrorist Organizations (FTO). PBB juga memasukkan mereka ke dalam kategori kelompok teroris UNSCR 1267. Biden mengatakan ia tidak mempercayai Taliban dan menurutnya kelompok itu harus membuat keputusan yang fundamental.

"Saya tidak mempercayai siapa pun termasuk anda, saya mencintai anda tapi tidak banyak orang yang saya percayai," katanya pada wartawan.

Taliban merebut Kabul, Ibukota Afghanistan pada pekan lalu. Keberhasilan kelompok itu kabarnya mengejutkan pemerintahan Biden dan intelijen AS. Menteri Pertahanan AS Austin Lloyd mengatakan tidak ada yang mengira Kabul akan jatuh.

Baca juga : Kekacauan dan Kematian di Bandara Kabul Masih Terus Terjadi

Taliban mengungkapkan keinginan mereka untuk memiliki hubungan bersahabat dengan semua negara termasuk AS. Mereka meminta masyarakat internasional mengakui mereka sebagai kekuasaan yang sah di Afghanistan.

"Dunia tidak boleh takut pada kami, kami harus diakui," kata juru bicara Taliban, Zabiullah Mujahid. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement