Senin 23 Aug 2021 06:03 WIB

18 Pesawat Komersial AS Bantu Relokasi Pengungsi Afghanistan

Pentagon telah meminta maskapai komersial untuk bantu evakuasi pengungsi Afghanistan.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Reiny Dwinanda
 Pemandangan udara dari pesawat Boeing 737 Max 8 milik American Airlines dan United Airlines yang diparkir di Boeing Field di Seattle, Washington, AS, 21 Juli 2019 (diterbitkan ulang 18 November 2020). Sebanyak 18 pesawat dari enam maskapai terlibat dalam upaya evakuasi pengungsi Afghanistan.
Foto: EPA-EFE/GARY HE EDITORIAL USE ONLY
Pemandangan udara dari pesawat Boeing 737 Max 8 milik American Airlines dan United Airlines yang diparkir di Boeing Field di Seattle, Washington, AS, 21 Juli 2019 (diterbitkan ulang 18 November 2020). Sebanyak 18 pesawat dari enam maskapai terlibat dalam upaya evakuasi pengungsi Afghanistan.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pentagon mengatakan bahwa pihaknya secara resmi telah meminta bantuan angkutan udara dari maskapai komersial pada Ahad (22/8). Upaya ini ditujukan untuk merelokasi warga Amerika Serikat dan sekutu Afghanistan.

Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin telah mengaktifkan tahap awal program Armada Udara Cadangan Sipil (CRAF). Dalam program ini, dia meminta 18 pesawat dari enam maskapai untuk terlibat dalam upaya evakuasi pengungsi Afghanistan.

Baca Juga

Armada maskapai komersial yang terlibat terdiri dari tiga dari American Airlines, Atlas Air, Delta Air Lines, dan Omni Air. Lalu, ada dua dari Hawaiian Airlines dan empat dari United Airlines.

Juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan, Departemen Pertahanan tidak melihat dampak besar terhadap penerbangan komersial dari aktivasi ini. Pesawat komersial tersebut dipastikan tidak akan terbang ke Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul.

Baca juga : Usai Jozeph Paul Zhang, Kini Muncul Muhammad Kece

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement