Ahad 22 Aug 2021 14:29 WIB

BIN Vaksinasi 6.000 Pelajar di Batam Kejar Percontohan PTM

Ribuan pelajar antusias mengikuti kegiatan vaksinasi tersebut.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas medis menyuntikkan vaksin COVID-19 bagi pelajar tingkat Sekolah Menengah Pertama (ilustrasi)
Foto: Antara/Prasetia Fauzani
Petugas medis menyuntikkan vaksin COVID-19 bagi pelajar tingkat Sekolah Menengah Pertama (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Kepulauan Riau (Kepri) menggencarkan vaksinasi terhadap pelajar di wilayahnya. Dengan melakukan vaksinasi terhadap pelajar, Kepri diharap dapat menjadi contoh daerah lain dalam melakukan pembelajaran tatap muka ke depannya.

"Kita ingin menjadi role model bagi Indonesia untuk sekolah tatap muka," ujar Kabinda Kepri, Brigjen Pol Riza Celvian Gumay, di Vihara Matreya, Sungai Panas, Batam, sebagaimana dikutip dalam keterangannya, Ahad (22/8).

Baca Juga

Gumay menyatakan, vaksinasi terhadap para pelajar itu sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo dan Kepala BIN, Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan. Pada pelaksanaan pada Sabtu (21/8) tersebut ada sebanyak 6.000 pelajar di Batam yang melakukan vaksinasi.

Gumay mengatakan, ribuan pelajar antusias mengikuti kegiatan vaksinasi tersebut. Dia menegaskan, BIN akan terus konsisten membantu program pemerintah dalam memberikan vaksinasi terhadap pada pelajar.

Sebelum di Batam, kata Gumay, Binda Kepri juga melakukan kegiatan yang sama di daerah lain, yakni di Tanjung Pinang. Pada kegiatan tersebut, animo pelajar yang divaksin saat itu dia nilai sangat tinggi. Sebab, 4.000 vaksin yang disuntikkan pada akhirnya ditambah sebanyak 2.000. "Karena tingginya animo masyarakat, akhirnya kita tambah 2.000 lagi," kata dia.

Gumay melihat, para orang tua yang mengantarkan anak-anak mereka untuk divaksin juga antusias akan kegiatan tersebut. Menurut dia, para orang tua dan murid di Kepri menyampaikan harapak mereka kepadanya, yakni agar kegiatan belajar mengajar kembali menjadi tatap muka. "Kalau tatap muka itu beda, jika gak ngerti kita bisa tanya langsung sama guru," jelas Gumay.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement