Ahad 22 Aug 2021 11:48 WIB

Operasional KBRI Kabul Tetap Berjalan dari Islamabad

Jika situasi sudah kondusif, staf KBRI akan balik kembali ke Kabul.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Pelaksana Tugas (Plt) juru bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Pelaksana Tugas (Plt) juru bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 26 warga negara Indonesia (WNI) dan sejumlah warga negara asing telah dievakuasi dari Kabul, Afghanistan, Jumat (20/8). Mereka tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur sekitar pukul 03.09 WIB pada Sabtu (21/8).

Oleh karena situasi yang masih tak menentu, operasional Kedutaan Besar (KBRI) Kabul tetap beroperasi. Namun demikian pengoperasian tersebut dilakukan dari negara terdekat Afghanistan, yakni Pakistan.

Baca Juga

"Saat ini mereka (staff kedutaan) melaksanakan operasional KBRI Kabul dari Islamabad," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI Teuku Faizasyah kepada Republika.co.id, Ahad (22/8).

Jika kondisi Kabul sudah terkendali, staf perwakilan Indonesia akan kembali ke negara tersebut. Seperti diketahui, Afghanistan tengah mengalami masa ketidakpastian pemerintahan setelah Taliban menduduki pemerintahan. "Pada waktunya mereka akan kembali ke Kabul," ujar Faizasyah.

 

Pemerintah Indonesia menyiagakan tim kecil atau esensial yang terbatas yang terdiri dari satu kuasa usaha sementara, dan tiga home staf yang akan menjalankan misi Kabul dari Islamabad. Mereka akan memantau perkembangan di Afghanistan. Tim kecil ini akan terus melakukan asesmen situasi Afghanistan setiap hari dan menentukan langkah selanjutnya.

Menurut Faizasyah, para WNI yang kembali ke Indonesia adalah mereka yang terdata di KBRI Kabul. Dia tidak mengelaborasi lebih jauh tentang hal tersebut. Juru Bicara Kemenlu RI juga belum mengikuti kembali kondisi terkini para WNI dan sejumlah warga asing yang telah kembali dari Kabul ke Tanah Air.

 

Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi pada saat penerimaan WNI di Bandara Halim mengatakan, para WNI yang tiba di Jakarta dalam keadaan selamat dan sehat. Terkecuali satu orang WNI yang tidak dalam keadaan sehat, namun bukan Covid-19.

Mereka semua menjalankan protokol kesehatan ketat dari Kabul dan setibanya di Indonesia mengingat situasi pandemi yang masih menyelimuti dunia. Selain 26 WNI yang dievakuasi, terdapat lima warga negara Filipina yang dibantu evakuasinya sebab negaranya meminta bantuan RI.

Juga turut dalam proses evakuasi pemerintah Indonesia, adalah dua warga negara Afghanistan, satu orang adalah suami dari salah satu warga negara Indonesia dan satu lagi staf lokal yang bekerja di KBRI.

Retno mengungkapkan tantangan dalam proses evakuasi WNI dari Kabul. Salah satunya izin mendarat pesawat TNI AU yang sempat ditunda karena situasi di negara itu yang tidak kondusif.

"Perubahan yang sangat cepat menggambarkan dinamika di lapangan yang terus berubah. Dengan situasi baru ini berarti kita harus mengurus izin baru lagi," kata Menlu Retno di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (21/8) dini hari lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement