Ahad 22 Aug 2021 16:05 WIB

Makna Al Masih untuk Nabi Isa dan Dajjal

Makna al-Masih dapat berubah sesuai konteksnya.

Makna Al Masih untuk Nabi Isa dan Dajjal
Foto: Republika.co.id
Makna Al Masih untuk Nabi Isa dan Dajjal

REPUBLIKA.CO.ID, 

Pertanyaan:

Baca Juga

Assalamu ‘alaikum wr. wb.

Saya ingin bertanya apa makna al-Masih yang beberapa kali disebut dalam Alquran yang ditujukan untuk Nabi Isa a.s. dan apa makna al-Masih yang ditujukan untuk Dajjal seperti yang tercantum dalam doa yang diajarkan Rasulullah saw dalam shalat pada tahiyat akhir sebelum salam, yang kalimat terakhir seperti ini: wa min fitnatil-masihid-dajjal (dan fitnah dajjal al-masih)? Demikian pertanyaan dari saya, terima kasih.

Ritaudin Jalan Sukmaraga, Amuntai – Kalimantan Selatan (Disidangkan pada Jumat, 17 Zulhijah 1441 H / 7 Agustus 2020 M)

Jawaban:

Wa'alaikumus salam. wr. wb.

Terima kasih atas pertanyaan saudara yang diajukan kepada Divisi Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Sebelum menjawab, perlu diinformasikan terlebih dahulu bahwa persoalan yang hampir sama pernah dibahas dalam buku Tanya Jawab Agama Jilid 7 halaman 169 mengenai arti al-Masih dan pada rubrik Fatwa Agama Majalah Suara Muhammadiyah No. 7, 2009 mengenai keyakinan Muhammadiyah tentang al-Mahdi. Di bawah ini akan dijelaskan makna kata al-Masih, baik kata al-Masih yang dikaitkan pada Dajjal dan kata al-Masih yang dikaitkan pada Isa a.s..

Makna al-Masih

Al-Masih secara bahasa berasal dari kata masaha yamsahu mashan yang artinya mengusap, menghapus atau pergi. Kata al-Masih juga memiliki ragam makna jika dikaitkan dengan kalimat lainnya (al-Munjid fi Lughati wa al-A‘lam, 758, al-Munawir, 1332, Lisan al-‘Arab, 4197). Kata al-Masih berasal dari bahasa Ibrani, artinya adalah berkah, yakni keberkahan yang diberikan kepada para nabi atau orang yang meniadakan kedzaliman dan memberikan petunjuk untuk manusia (Wahbah az-Zuhaili, Tafsir al-Munir, II/250-251).

Dinukil dari Rasyid Rida, kata al-Masih menggunakan huruf (sin) adalah kata serapan dari bahasa Ibrani yaitu kata al-Masyih menggunakan huruf (syin) mengandung makna gelar raja, menurut tradisi mereka bahwa orang yang mempunyai kekuasaan atau kerajaan kepalanya diusap dengan minyak suci dalam suatu upacara pelantikan. Oleh karenanya mereka menyebut kerajaan dengan sebutan اْلمَسْحُ (al-Mashu) dan menyebut raja dengan sebutanالْمَسِيْحُ  (al-Masih) (lihat Tanya Jawab Agama Jilid 7 dalam 169).

 

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement