Sabtu 21 Aug 2021 11:32 WIB

Budi Darma, Sastrawan yang Terkenal Hingga Internasional

Budi Darma meninggal akibat Covid-19.

Rep: Dadang Kurnia/Antara/ Red: Indira Rezkisari
Sastrawan Budi Darma meninggal dunia, Sabtu (21/8).
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Sastrawan Budi Darma meninggal dunia, Sabtu (21/8).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Rektor Universitas Negeri Surabaya (UNESA) Nurhasan memyampaikan duka mendalam atas wafatnya sastrawan kenamaan Imdonesia, Prof. Dr. Budi Darma pada Sabtu (21/8). Nurhasan menyatakan, nama besar Budi Darma tidak hanya diakui di kancah nasional, namun juga internasional.

Nurhasan menyebut, Budi Darma adalah seorang penulis dan sastrawan yang berpengaruh dalam perkembangan sastra di Indonesia. Sang sastrawan telah melahirkan banyak karya-karyanya seperti Olenka (1983), Raflus (1998), kumpulan cerpen Orang-orang Bloomington (1981), dan masih banyak lagi karya monumental lainnya.

Baca Juga

“Saya kira Indonesia juga kehilangan seorang sastrawan besar yang berpengaruh," kata Nurhasan.

Nurhasan mengatakan, beliau adalah sosok yang produktif. Karyanya tersebar di mana-mana. "Sudah belasan buku yang dilahirkan dan ratusan artikel yang diterbitkan di berbagi rubrik media-media nasional," ujarnya.

Nurhasan menjelaskan, Budi Dharma mendapatkan banyak penghargaan. Salah satunya penghargaan dari Wali Kota Madya Surabaya sebagai warga Surabaya yang berprestasi di bidang sastra selama dua kali berturut-turut.

Dari berbagai karyanya yang inpiratif, Olenka (1983) juara pertama dalam Sayembara Mengarang Roman DKJ 1980 dan sekaligus memperoleh Hadiah Sastra DKJ 1983. Tahun 1984 beliau juga pernah menerima Hadiah Sastra ASEAN.

Tidak berhenti sampai di situ, beliau juga mendapat penghargaan Sastra Dewan Kesenian Jakarta, SEA Write Award, dan Anugerah Seni Pemerintah RI. Sebagai akademisi, lanjut Nurhasan, ia kerap diundang untuk berceramah, mengajar, menguji calon sarjana atau doktor sastra, baik dalam negeri ataupun luar negeri dan terlibat riset sastra di dalam dan di luar negeri.

Budi Darna menghembuskan napas terakhirnya setelah terinfeksi Covid-19, menurut keterangan adiknya, Budi Sampurno. Dia menuturkan kepada kakaknya telah dirawat di rumah sakit sejak 28 Juli 2021. Jenazah akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Keputih, Surabaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement