Sabtu 21 Aug 2021 05:12 WIB

Pemprov DKI Suntikan Vaksin Moderna ke Kelompok Autoimun

Pemprov DKI mempunyai stok 200.060 dosis vaksin Moderna untuk masyarakat.

Rep: Flori Sidebang / Red: Bayu Hermawan
Seorang dokter menunjukkan dosis vaksin Moderna (ilustrasi)
Foto: EPA-EFE/Bagus Indahono
Seorang dokter menunjukkan dosis vaksin Moderna (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mulai melakukan vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat yang masuk dalam kelompok immunocompromised, seperti pengidap autoimun dan komorbid dengan menggunakan vaksin Moderna. Pelaksanaan vaksinasi itu dilaksanakan di Ruang Pola Balai Kota Jakarta, Jumat (20/8).

"Mulai hari ini, diselenggarakan di Balai Kota, dan nanti kita akan fasilitasi agar lebih banyak lagi (penderita autoimun dan komorbid mendapat vaksin Moderna)," kata Anies dalam keterangannya. 

Baca Juga

Anies juga menjelaskan alasan vaksin Moderna dipilih untuk diberikan pada kelompok yang memiliki kompleksitas imunitas. Di mana, vaksin Moderna merupakan vaksin berbasis messenger RNA (mRNA). 

Anies menyebut, dibandingkan vaksin tradisional yang berisi virus yang dilemahkan, vaksin mRNA diketahui memiliki tingkat efikasi yang tinggi, terutama untuk penyakit berat. "Uji klinis Moderna menunjukkan, vaksin ini bisa sangat memberikan manfaat bagi orang yang punya komorbid berat juga, penyakit paru, jantung, obesitas, diabetes, liver dan infeksi HIV, selain mereka yang autoimun," jelasnya.

"Sebetulnya, bukan merk Moderna-nya, tetapi jenis metode mRNA ini yang kemudian ditemukan aman dan efektif bagi mereka yang memiliki gangguan imunitas, salah satu merknya adalah Moderna," tambahnya menjelaskan.

Lebih lanjut Anies pun mempersilakan masyarakat yang belum mendapatkan vaksin karena memiliki masalah kesehatan untuk segera mendaftarkan diri. Dia menuturkan, nantinya pendaftaran dapat dilakukan melalui tautan yang telah disediakan untuk mengatur jadwal pelaksanaan vaksinasi tersebut. 

"Termasuk yang hadiri di sini mereka ada yang sudah menunggu lama dan ada yayasan yang terkait dengan problem lupus," ujarnya. 

Ia pun berharap agar seluruh warga DKI Jakarta dapat tervaksinasi lebih cepat, termasuk kelompok immunocompromised. "Di dalam kelompok tersebut, ada autoimun, tapi bukan hanya itu, orang yang mendapat pengobatan berkepanjangan berdampak pada turunnya imunitas," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement