Jumat 20 Aug 2021 16:13 WIB

DIY Penuhi Kebutuhan Oksigen dengan Generator Oksigen

Ada tiga generator oksigen yang dipasang di Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Bilal Ramadhan
Proses pengisian ulang tabung oksigen secara gratis di Tim Aksi Kasih GRII, Yogyakarta, Senin (2/8). Layanan isi ulang oksigen gratis ini untuk membantu warga di tengah langkanya oksigen saat pandemi Covid-19. Untuk menghindari penumpukan antrean, warga harus mendaftar secara daring terlebih dahulu untuk mendapat nomer antrean.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Proses pengisian ulang tabung oksigen secara gratis di Tim Aksi Kasih GRII, Yogyakarta, Senin (2/8). Layanan isi ulang oksigen gratis ini untuk membantu warga di tengah langkanya oksigen saat pandemi Covid-19. Untuk menghindari penumpukan antrean, warga harus mendaftar secara daring terlebih dahulu untuk mendapat nomer antrean.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Daerah (Pemda) DIY membangun generator oksigen untuk memenuhi kebutuhan oksigen, terutama dalam penanganan Covid-19. Sehingga, pemenuhan oksigen di DIY tidak hanya bergantung pada distribusi dari pemerintah pusat.

Setidaknya, ada tiga generator oksigen yang dibangun oleh Pemda DIY. Tiga generator oksigen tersebut sudah dipasang di Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna (BPTTG).

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, investasi oksigen secara mandiri ini dilakukan bersama dengan pemerintah kabupaten/kota. Investasi oksigen ini dilakukan mengingat kebutuhan yang meningkat dan semakin berkurangnya ketersediaan oksigen khususnya di Pulau Jawa.

"Sehingga tidak memerlukan (tidak tergantung distribusi dari pusat) atau kalau memang harus cari oksigen yang tidak terlalu besar di luar. Sehingga bisa mencukupi sendiri, baik liquid maupun yang gas," kata Sultan.

 

Selain itu, Pemda DIY juga meningkatkan cakupan vaksinasi Covid-19 menjadi 20 ribu dosis per hari. Saat ini cakupan vaksinasi di DIY ada di angka 12.900 dosis per hari.

Masing-masing pemerintah kabupaten/kota se-DIY pun diminta untuk membuat strategi peningkatan vaksinasi ini. Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X mengatakan, ketersediaan vaksin di DIY sendiri mencukupi untuk peningkatan cakupan vaksinasi ini.

"Jadi tidak perlu mengkhawatirkan soal stok karena pasti cukup, (bupati/walikota) tidak perlu ragu-ragu membuat strategi penyuntikan. Jadi betul-betul kami mohon strategi kabupaten/kota, selanjutnya bisa dirembug dengan kami," katanya.

Terkait dengan vaksinator, ia juga menyebut bahwa jumlah tenaga di DIY juga mencukupi untuk percepatan dan peningkatan cakupan vaksinasi tersebut. Rinciannya, di Kota Yogyakarta ada 323 vaksinator, Kabupaten Bantul memiliki 312 vaksinator, Kabupaten Kulon Progo memiliki 160 vaksinator, Kabupaten Gunungkidul memiliki 260 vaksinator dan Kabupaten Sleman memiliki 443 orang.

Sehingga, total vaksinator se-DIY mencapai 1.498 orang. Menurutnya, satu vaksinator dapat melakukan penyuntikan vaksin terhadap 40 orang per hari.

"Namun kita menurunkan standar karena bagaimanapun vaksinator ini ada di puskesmas, di mana puskesmas masih membuka pelayanan umum. Sehingga kita turunkan jumlah efektivitas per hari hingga 50 persen. Artinya satu vaksinator menyuntik 20 orang, sehingga per harinya bisa mencapai 29.960 orang," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement