Jumat 20 Aug 2021 02:25 WIB

Airlangga: Bidan Perkuat Kemampuan Vaksinasi Indonesia

Bidan sudah terlatih dan paham menghadapi ibu hamil.

Rep: Novita Intan/ Red: Satria K Yudha
Sejumlah ibu hamil menjalani tahap observasi usai disuntik vaksin Covid-19 di Sentra Vaksinasi Covid-19 RSUP Dr Hasan Sadikin, Jalan Pasteur, Kota Bandung, Kamis (19/8). Sebanyak 200 ibu hamil yang memiliki usia kandungan 13 minggu hingga 34 minggu mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 sebagai upaya percepatan vaksinasi Covid-19 bagi ibu hamil di Jawa Barat yang baru mencapai 0,01 persen dari target 11 juta ibu hamil. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Sejumlah ibu hamil menjalani tahap observasi usai disuntik vaksin Covid-19 di Sentra Vaksinasi Covid-19 RSUP Dr Hasan Sadikin, Jalan Pasteur, Kota Bandung, Kamis (19/8). Sebanyak 200 ibu hamil yang memiliki usia kandungan 13 minggu hingga 34 minggu mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 sebagai upaya percepatan vaksinasi Covid-19 bagi ibu hamil di Jawa Barat yang baru mencapai 0,01 persen dari target 11 juta ibu hamil. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mengapresiasi keterlibatan bidan sebagai vaksinator untuk program vaksinasi Covid-19 bagi ibu hamil. Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto mengatakan, keterlibatan bidan dapat mempercepat capaian vaksinasi di Tanah Air. 

Airlangga yang juga Menko Bidang Perekonomian mengatakan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), bidan dikerahkan untuk menjadi vaksinator dalam pelaksanaan vaksinasi bagi ibu hamil. Kata dia, program vaksinasi ibu hamil telah digelar di 10 provinsi di Indonesia.

“Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sudah on board sejak dua bulan yang lalu. Memang pasukannya banyak dan ini berpotensi menambah kemampuan vaksinasi melalui para bidan,” kata Airlangga, Kamis (19/8). 

Menurut Airlangga, bidan dipilih sebagai vaksinator karena keberadaannya di tengah masyarakat, utamanya bidan yang membuka praktek sendiri.  “Bidan juga sudah terlatih dan paham dalam menghadapi ibu hamil dan ini menjadi one stop service BKKBN,” ucapnya.

Airlangga menyebut, ibu hamil memiliki peningkatan risiko menjadi berat apabila terinfeksi Covid-19, khususnya dengan kondisi medis tertentu. Hal ini mengingat tingginya risiko tersebut berdampak pada kehamilan dan bayinya. 

“Karena itu, pemerintah telah menyusun kebijakan vaksinasi bagi ibu hamil dengan rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) dan juga masukan dari BKKBN, IBI (Ikatan Bidan Indonesia), dan POGI (Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia)," katanya. 

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kesehatan bangsa ditentukan oleh kematian ibu dan bayi. Maka itu, menekan angka kematian ibu dan bayi sangat penting dilakukan.  “Melalui vaksinasi ini, pemerintah bersama BKKBN bekerja keras agar bisa menurunkan angka kematian ibu saat melahirkan,” ucapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement