Tuesday, 21 Syawwal 1445 / 30 April 2024

Tuesday, 21 Syawwal 1445 / 30 April 2024

Bea Cukai Fasilitasi Ekspor PT Marvel Sports International

Kamis 19 Aug 2021 15:52 WIB

Red: Gita Amanda

Bea Cukai Yogyakarta fasilitasi PT Marvel Sports International dalam melakukan ekspor perdana setelah ditetapkan sebagai kawasan berikat mandiri pada tanggal 2 Agustus 2021 lalu.

Bea Cukai Yogyakarta fasilitasi PT Marvel Sports International dalam melakukan ekspor perdana setelah ditetapkan sebagai kawasan berikat mandiri pada tanggal 2 Agustus 2021 lalu.

Foto: Bea Cukai
Perusahaan telah ditetapkan sebagai kawasan berikat mandiri oleh Bea Cukai sejak Juli

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Bea Cukai Yogyakarta fasilitasi PT Marvel Sports International dalam melakukan ekspor perdana setelah ditetapkan sebagai kawasan berikat mandiri pada tanggal 2 Agustus 2021 lalu. Melalui ekspor produk berupa sarung tangan yang dikirim ke Taiwan dan Swedia, perusahaan yang telah ditetapkan sebagai kawasan berikat mandiri sejak tanggal 22 Juli 2021 tersebut menyumbang devisa negara sebesar Rp 3,16 miliar.

Kepala Kantor Bea Cukai Yogyakarta, Hengky Aritonang, pada Kamis (18/08) mengatakan sebagai perusahaan yang mendapatkan fasilitas sebagai kawasan berikat mandiri, kegiatan eksportasi tidak lagi diawasi secara langsung oleh pegawai Bea Cukai Yogyakarta. “Penandatanganan dokumen, pengawasan stuffing, dan penyegelan kontainer tidak lagi dilaksanakan oleh pegawai Bea Cukai melainkan dilakukan sendiri oleh perusahaan. Kegiatan tersebut akan dilakukan oleh liaison officer yang merupakan perwakilan pengusaha kawasan berikat pada kawasan berikat mandiri,” jelasnya.

Baca Juga

Dikatakan Hengky, untuk menjaga kepatuhan pengguna jasa, kegiatan mandiri yang dilakukan perusahaan penerima fasilitas kawasan berikat mandiri harus dilaporkan secara realtime menggunakan aplikasi gate mandiri yang terhubung dengan sistem milik Bea Cukai atau CEISA Tempat Penimbunan Berikat.  

“Sementara itu, untuk tetap memastikan pengawasan dijalankan, kami mengubah sistem pengawasan menjadi berbasis manajemen risiko serta memanfaatkan teknologi dan informasi,” tambahnya.

Bagi perusahaan, menurut Hengky, kawasan berikat mandiri akan menumbuhkan kepastian dan kecepatan berusaha, layanan pemasukan dan pengeluaran barang cepat tanpa tergantung keberadaan petugas, dan efisiensi biaya-biaya yang tidak perlu akibat menunggu proses layanan. Sementara bagi Bea Cukai, kawasan berikat mandiri akan memberikan manfaat berupa efisiensi pendayagunaan sumber daya manusia untuk pelayanan dan pengawasan, efisiensi anggaran untuk pelayanan, dan terlebih lagi pada masa pandemi Covid-19 ini fasilitas ini diyakini Hengky memberikan cukup banyak manfaat karena akan sangat meminimalisir kegiatan tatap muka.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
 
Terpopuler