Kamis 19 Aug 2021 15:51 WIB

Pengamat: Intensif Bagi Guru Agama Kewajiban Pemerintah

Guru atau dai harus diperhatikan pula kesejahteraannya.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Ratusan guru agama
Foto: Republika/Agung Supri
Ratusan guru agama

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memastikan program insentif bagi pengajar agama di Jawa Tengah tahun 2021 tetap bergulir. Anggaran senilai lebih dari Rp 254 miliar telah disiapkan, dalam kondisi pandemi Covid-19.

Pengamat Pendidikan Islam, Adian Husaini, menyebut rencana Pemprov Jateng ini merupakan sebuah niat dan rencana yang baik. Hal tersebut juga merupakan kewajiban dari pemerintah.

"Jelas itu suatu niat dan rencana yang baik. Sebagai guru atau dai dan pejuang, harus diperhatikan pula kesejahteraannya. Itu kewajiban pemerintah dan menjadi sesuatu yang sudah seharusnya dilakukan," kata dia saat dihubungi Republika, Kamis (19/8).

Meski demikian, ia menyebut guru agama harus ikhlas dalam mengajar, tidak semata mengejar uang. Menyampaikan dan mengajarkan ilmu adalah kewajiban bagi mereka.

Perihal kondisi kesejahteraan guru agama di Indonesia, Adian mengaku tidak mengetahui secara persis gambaran keseluruhannya. Jika guru agama sudah mendapat status sebagai pegawai negeri tetap, maka kemungkinan kesejahteraan dari sisi materi sudah lumayan.

"Tapi kebanyakan guru agama itu sifatnya tidak tetap. Nah, ini yang perlu lebih diperhatikan, dicukupi kebutuhan gurunya," lanjutnya.

Ia pun menyebut pemenuhan kebutuhan yang dilakukan pemerintah terhadap guru agama tidak hanya dari sisi materi, tetapi juga peningkatan kualitas. Akan sangat bagus jika pemerintah, termasuk pemerintah daerah memiliki program untuk meningkatkan kualitas guru agama, terutama dalam strategi penyampaiannya.

Selain meningkatkan kesejahteraan, pemerintah disebut juga perlu meningkatkan kualitas guru, sehingga keilmuan dan metode pembelajarannya lebih baik, serta akhlak ditingkatkan.

"Peningkatan kualitas ini bisa dilakukan dengan lokakarya atau workshop, tidak harus dilakukan rutin. Misal ada pertemuan berkala. Nah biasanya mereka ada pertemuan asosiasi pengajar guru agama," kata dia.

Bantuan peningkatan kualitas itu bisa berupa materi dan keahlian. Ia menyebut, kemampuan seorang guru harus terus ditingkatkan, mengingat perkembangan teknologi, pengetahuan dan informasi semakin luar biasa.

Terakhir, Adian mengingatkan posisi guru agama sebagai ujung tombak dalam memberikan pemahaman Islam yang benar. Karena itu, guru agama harus ditingkatkan kualitasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement