Kamis 19 Aug 2021 12:48 WIB

Cedera Otot, Simona Halep Mundur dari Cincinnati

hasil pemindaian terbaru memaksa Halep untuk beristirahat lebih lama

Serena Williams dari Amerika Serikat bereaksi setelah mengalahkan Simona Halep dari Rumania dalam pertandingan perempat final tunggal putri melawan pada Hari 9 Australia Terbuka di Melbourne Park di Melbourne, Australia, 16 Februari 2021.
Foto: DAVE HUNT/AAP
Serena Williams dari Amerika Serikat bereaksi setelah mengalahkan Simona Halep dari Rumania dalam pertandingan perempat final tunggal putri melawan pada Hari 9 Australia Terbuka di Melbourne Park di Melbourne, Australia, 16 Februari 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, CINCINNATI — Mantan petenis nomor satu dunia Simona Halep mengundurkan diri menjelang pertandingan putaran kedua Western and Southern Open di Cincinnati, Kamis (19/8) WIB karena mengalami cedera pada otot adduktor kanannya.

Halep yang sebelumnya absen di French Open dan Wimbledon karena cedera betis kiri itu awalnya dikhawatirkan tidak bisa melewati pertandingan putaran pertamanya, Selasa karena sempat meminta bantuan medis untuk merawat kaki kanannya.

Namun rupanya petenis asal Romania itu kembali bangkit dan berjuang melewati kondisi tersebut untuk mengalahkan Magda Linette 6-4 3-6 6-1.

Sayangnya, hasil pemindaian terbaru memaksa Halep untuk beristirahat lebih lama, sehingga ia tidak dapat melanjutkan perjalanannya di Western and Southern Open.

"Sayangnya, hasil pemindaian pagi ini menunjukkan ada robekan kecil di adduktor kanan saya, dan oleh karena itu akan terlalu berisiko bagi saya jika tetap bermain malam ini," tulis Halep melalui akun Twitter miliknya jelang laga putaran kedua melawan Jeesica Pegula, seperti dikutip Reuters.

Selanjutnya, Halep yang berusia 29 tahun itu mengaku akan beristirahat dan berusaha melakukan segala cara agar bisa tampil di US Open pekan depan. Dalam ajang tersebut, ia bertekad untuk merebut gelar Grand Slam ketiganya.

"Untuk para penggemar di Cincy (Cincinnati), senang bertemu denganmu lagi," ungkap Halep.

sumber : antara/reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement