Kamis 19 Aug 2021 10:17 WIB

Alasan UEA Menampung Presiden Afghanistan Ashraf Ghani

Ashraf Ghani mengaku mendapatkan ancaman ketika Taliban memasuki Kabul.

 Orang-orang berjalan di dekat lukisan dinding Presiden Ashraf Ghani di Bandara Internasional Hamid Karzai, di Kabul, Afghanistan, Sabtu, 14 Agustus 2021.
Foto: AP/Rahmat Gul
Orang-orang berjalan di dekat lukisan dinding Presiden Ashraf Ghani di Bandara Internasional Hamid Karzai, di Kabul, Afghanistan, Sabtu, 14 Agustus 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI  -- Presiden Afghanistan AshrafGhani, yang meninggalkan Kabul pada Ahad (15/8) malam setelah kelompok Taliban mengambil alih istana presiden di ibu kota Afghanistanitu, saat ini dipastikan berada di Uni Emirat Arab (UAE).

Kementerian Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional UEA pada Rabu (18/8) mengonfirmasi bahwa mereka menyambut Presiden Afghanistan Mohammad Ashraf Ghani beserta keluarga ke negaranya atas "alasan kemanusiaan".

Baca Juga

Ashraf Ghani dalam keterangannya menyatakan, dia meninggalkan negaranya karena telah mendapatkan ancaman ketika Taliban menguasai Kabul. Dalam sebuah pernyataan pertama melalui video, Ghani mengaku meninggalkan Afghanistan untuk menghindari pertumpahan darah di Kabul.  

"Keamanan meminta saya untuk pergi, karena ada ancaman yang akan segera terjadi kepada saya sebagai kepala negara,” kata Ghani, dilansir Anadolu Agency, Kamis (19/8).

Taliban menyatakan perang di Afghanistan sudah selesai setelah Ghani pergi ke negara lain dan pasukan yang dipimpin oleh AS berangkat. Pada saat bersamaan, negara-negara Barat lainnya juga bergegas mengevakuasi warga negara mereka.

Baca juga : Tokoh Taliban: Kami tak akan Pakai Sistem Demokrasi Barat

Ibu kota Afghanistan, Kabul, berada dalam kondisi relatif damai selama beberapa hari sejak Taliban menguasai kota tersebut pada Minggu.Taliban pada Selasa (17/8) mengatakan pihaknya berencana membentuk pemerintahan inklusif di Afghanistan dan tidak ingin memiliki musuh internal maupun eksternal.

Pasukan militer pimpinan AS melancarkan invasi ke Afghanistan pada 2001 dengan dalih memerangi terorisme dan melengserkan rezim Taliban.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement