Kamis 19 Aug 2021 06:41 WIB

Mikel Arteta Utak-atik Skuad Arsenal

Kelemahan di lini depan Arsenal menjadi sorotan tajam Arteta.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih Arsenal Mikel Arteta.
Foto: EPA-EFE/Neil Hall
Pelatih Arsenal Mikel Arteta.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Setelah kalah dari Brentford pada pekan pertama kompetisi Liga Primer Inggris 2021/2022, pelatih Arsenal Mikel Arteta memilih untuk menyudutkan lini depan sebagai biang kerok atas kekalahan timnya 0-2 dari tim promosi itu. Pasalnya, sepanjang 90 menit laga the Gunners sejatinya tampil sangat dominan.

Arsenal mencatat penguasaan bola 65 persen dibanding 35 persen milik lawan. Di samping itu, the Gunners mencatat total 22 tembakan di sepanjang laga. Sayang, usaha keras Granit Xhaka dan kawan-kawan tak satupun berujung gol.

Lini depan lantas jadi sorotan tajam Arteta agar manajemen klub dapat mendatangkan sosok pembeda pada akhir jendela transfer musim panas 2021. Tak butuh waktu lama. Beberapa hari usai kekalahan pembuka, Arteta mendapat keinginannya. Manajemen klub memutuskan untuk kembali mendatangkan Martin Odegaard dari Real Madrid.

Seperti diberitakan The Athletic dikutip Sportskeeda, Rabu (18/8), Arsenal segera menyetujui kesepakatan pembelian permanen sang pemain senilai 35 juta euro. Perampungan transfer akan selesai dalam beberapa hari mendatang.

Odegaard tidak masuk dalam rencana pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti. Ia dilaporkan tidak ikut berlatih dengan tim utama Los Merengues pada Selasa (17/8) kemarin.

Musim lalu Arsenal sudah meminjam Odegaard sejak bulan Januari 2021 dan hasilnya cukup memuaskan. Mantan pemain Stromsgodset dianggap bisa menjadi solusi untuk sentuhan kreativitas dalam taktik Arteta.

Baca juga : Terus Digosipkan Pindah, Cristiano Ronaldo Meradang

Sekilas, pembelian Odegaard tampak memuaskan. Arsenal akhirnya mendapatkan gelandang kreatif yang diinginkan entrenador asal Spanyol, selain ketertarikan dengan playmaker Lyon, Houssem Aouar, dan gelandang Leicester City, James Maddison.

Musim lalu, Odegaard terbukti bisa membantu tim asal London Utara. Pemain berusia 22 tahun tersebut memberikan sentuhan kreativitas di lini tengah. Memang, ia sempat kesulitan di pekan-pekan awal, tapi setelah itu permainannya berkembang.

Namun musim lalu lantaran tak terlalu produktif mencetak gol, Arsenal hanya mampu finis di posisi kedelapan klasemen Liga Primer Inggris. The Gunners pun gagal lolos ke kompetisi Eropa kali pertama setelah 25 tahun.

Di sisi lain, pembelian Odegaard dianggap sebagai opsi dari ketidaksanggupan Arsenal bersaing mendapatkan Aouar serta gelandang enerjik Leicester, Maddison.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement