Rabu 18 Aug 2021 18:50 WIB

Disparbud dan Ikatan Alumni Bantu Warga Terdampak Pandemi

Kolaborasi antara keduannya terus terjalin di sejumlah sektor lainnya.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat dengan sejumlah ikatan alumni berkolaborasi membantu warga terdampak pandemi Covid 19.
Foto: Istimewa
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat dengan sejumlah ikatan alumni berkolaborasi membantu warga terdampak pandemi Covid 19.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat Dedi Taufik menilai, peringatan kemerdekaan merupakan momentum memperkuat solidaritas antar sesama. Dia menilai, kolaborasi dengan berbagai pihak menjadi kekuatan tersendiri untuk menghadapi, bahkan melewati pandemi Covid-19.

“Jawa Barat ini center of knowledge. Artinya, banyak alumni yang tergabung dalam berbagai organisasi ikatan alumni dari universitas yang ada. Gerakan seperti ini sangat berarti dan patut diapresiasi. Pemerintah pun selalu terbuka untuk berkolaborasi,” ujar Dedi usai menghadiri penyaluran bantuan sosial berupa uang tunai Rp 1 juta kepada 92 pedagang dari Ikatan Alumni Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung, Selasa petang (17/8). 

Dedi mengatakan, beberapa waktu lalu juga ASN di Disparbud menyisihkan penghasilannya untuk dibelikan sembako bagi masyarakat di desa-desa Tasikmalaya, Depok, Sukabumi. "Intinya semangat berbagi ini harus tetap dijaga, bukan soal nominal besar kecilnya,” katanya.

Dedi mengatakan, terus berkoordinasi dengan ikatan alumni dari berbagai universitas agar kegiatan serupa atau inovasi dari sisi keilmuan untuk membantu menanganai pandemi bisa dilakukan secara masif. 

Menurutnya, kolaborasi antara Disparbud Jabar dengan sejumlah ikatan alumni terus terjalin. Salah satu yang sudah terelasiasi adalah upaya melestarikan permainan tradisional dengan membuat acara bertajuk Ulinpiade dengan IKA Unpad.

“Industri pariwisata menjadi salah satu sektor yang terpukul akibat pandemi. Banyak pula pelaku ekonomi kreatif berjalan lesu. Gerakan sosial seperti ini bisa menjaga optimisme bahwa mereka yang terdampak tidak berdiri sendiri. Program bantuan dari pemerintah juga terus jalan,” paparnya.

Ketua IKA Unpar Ivan P Sadik mengatakan, gerakan donasi ini dimulai dua pekan lalu hingga akhirnya terkumpul sebanyak Rp 140 juta. Sasaran kepada pedagang tidak terlepas dari nostalgia. 

“Para pedagang ini dulu waktu saya dan teman-teman masih kuliah suka membantu kami kasbon agar kita tetap bisa makan, terutama di akhir bulan. Jadi, sekarang kami yang membantu meringankan mereka yang kondisinya sedang sulit,” katanya.

Gerakan sosial ini, kata dia, dipastikan akan terus berlanjut dengan menyasar berbagai sektor, termasuk para pelaku ekonomi kreatif. Dia pun berkomitmen siap berkolaborasi dengan pemerintah daerah.

Koordinator penyaluran bansos dari IKA Unpar Jan Sangapan Hutabarat mengatakan, ada sebanyak 92 pedagang di sekitar kampus yang diberikan bantuan tunai sebesar Rp1 juta. Penyaluran bantuan itu pun dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-76 Republik Indonesia.

Menurut Jan, ada sekitar 70 persen warung pedagang di sekitar kampus tersebut yang gulung tikar akibat tidak adanya kegiatan mahasiswa di Unpar yang berlokasi di Jalan Ciumbuleuit, Kota Bandung tersebut. Warga sekitar hingga juru parkir pun medapat bantuan berupa paket makanan.

"Karena memang mahasiswa gak ada dan perkuliahan dilakukan secara daring. Bahkan ketika kami berkeliling kita lihat suasana sekitar itu cukup mencekam pada malam hari yang biasanya kalau normal itu cukup ramai," kata Jan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement