Rabu 18 Aug 2021 17:20 WIB

Hadapi Perubahan, AP II Kembangkan Smart Airport

Dalam mengembangkan smart airport, AP II bekerja sama dengan berbagai stakeholdres.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Direktur Utama Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin
Foto: Republika TV
Direktur Utama Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kondisi pandemi Covid-19 membuat PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) bergerak cepat mengembangkan smart airport. Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan smart airport sudah menjadi komitmen yang paling utama.

"Ini sudah menjadi pendekatan bandara yang terkoneksi dan pintar di masa depan," kata Awaluddin dalam Webinar Indonesia Smart Airport Forum (SAF) 2021, Rabu (18/8).

Selain itu, Awaluddin mengatakan AP II menjalankan berbagai proyek dengan kunci yakni konsistensi. Dia menegaskan, konsistensi tersebut harus benar-benar diimplementasikan.

Dia menuturkan, dalam mengembangkan smart airport maka kolaborasi dengan berbagai stakeholders sangat penting. "Ini jadi prioritas seperti dengan Airnav, maskapai, lembaga otoritas, ground handling, transportasi yang terhubung dengan bandara, serta regulator," jelas Awaluddin.

Tak hanya itu, Awaluddin mengatakan teknologi baru dan kapabilitas juga menjadi konsep game changer dalam industri penerbangan. Awaluddin menegaskan, memaksimalkan teknologi dan digitalisasi dalam mengembangkan smart airport harus ada.

Dia menambahkan, AP II juga melakukan berbagai transformasi untuk menjadi perusahaan yang siap menerapkan digitalisasi  di lini pelayanan dan operasional. Produk dari transformasi tersebut antara lain platform digital terintegrasi yang diberi nama Digitally Ready for Operational and Infrastructure Development (DROID).

Awaluddin mengatakan, di dalam DROID terdapat tiga aplikasi yaitu travelin untuk customer experience dan Pocket Airport Collaborative Decision Making (A-CDM) untuk koordinasi stakeholder di bandara (Ecosystem Based Operation). Lalu yang ketiga yaitu  aplikasi iPerform bagi karyawan AP II untuk menjaga keandalan operasional bandara, keandalan pelayanan bandara, dan kinerja bisnis.

Dia menuturkan, dari ketiga aplikasi tersebut, iPerform berperan vital menjaga operasional bandara dan membawa AP II menjadi perusahaan berbasis digital.“AP II operator bandara yang mengedepankan digitalisasi dalam organisasi, salah satunya dengan lewat iPerform yang digunakan sekitar enam ribu karyawan setiap hari. Berkat iPerform juga kami dapat menghadapi tantangan Covid-19" ungkap Awaluddin.

Sementara itu, Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza menilai, dukungan smart airport dapat mendorong pemulihan ekonomi. Terlebih, setelah adanya pandemi Covid-19, Hammam mengatakan terjadi penurunan mobilitas yang cukup ekstrem.

"Krisis ini mendorong untuk mempercepat upaya kita memberdayakan teknologi dan kemudian menjamin keberhasilan penerapannya," jelas Hammam.

Dengan upaya AP II yang mengembangkan smart airport/ dalam menghadapi perubahan jangka panjang akibat pandemi Covid-19, Hammam melihat hal tersebut juga menjadi suatu tantangan."Apakah kita mampu mengadopsi teknologi cerdas untuk mendukung perubahan jangka panjang," ujar Hammam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement