Rabu 18 Aug 2021 17:15 WIB

F1 Rombak Jadwal 2021 Setelah GP Jepang Dibatalkan

Kasus Covid-19 di Jepang disebut menanjak seusai Olimpiade 2020.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Gilang Akbar Prambadi
 Pembalap Mercedes Lewis Hamilton dari Inggris mengemudikan mobilnya pada Grand Prix Formula Satu Portugal di Sirkuit Internasional Algarve dekat Portimao, Portugal, Minggu, 2 Mei 2021.
Foto: AP/Manu Fernandez
Pembalap Mercedes Lewis Hamilton dari Inggris mengemudikan mobilnya pada Grand Prix Formula Satu Portugal di Sirkuit Internasional Algarve dekat Portimao, Portugal, Minggu, 2 Mei 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Formula 1 (F1) kembali melakukan perombakan untuk kalender kompetisi 2021 setelah Grand Prix Jepang dibatalkan selama dua tahun beruntun. Pembatalan GP Jepang akibat melonjaknya kasus Covid-19 usai gelaran Olimpiade Tokyo.

Sebelumnya, Formula 1 harus membatalkan GP Jepang saat 2019 lalu. Dilansir dari laman Crash, Rabu (18/8), pembatalan ini membuat Honda kembali tidak memiliki balapan kandang sebelum meninggalkan F1 pada akhir musim ini.

"Menyusul diskusi yang tengah berlangsung dengan promotor dan pihak berwenang di Jepang, keputusan telah diambil oleh Pemerintah Jepang untuk membatalkan balapan musim ini karena kompleksitas pandemi yang sedang berlangsung di negara itu," tulis pernyataan F1.

Saat ini F1 langsung merevisi kalender musim ini. Mereka akan memastikan detail akhir revisi akan diumumkan pada beberapa pekan mendatang.

"Formula 1 telah membuktikan tahun ini dan 2020 lalu bahwa kami dapat beradaptasi dan menemukan solusi untuk ketidakpastian yang sedang berlangsung dan sangat antusias dengan tingkat minat dari lokasi untuk menjadi tuan rumah Formula 1 pada tahun ini dan seterusnya," lanjut pernyataan tersebut.

Masalah lain harus dihadapi oleh Formula 1 agar 23 balapan tetap terlaksana seperti yang sudah direncanakan. Selain Jepang, ada keraguan lain yang berkembang di Turki, Meksiko dan Brasil karena tengah berada dalam daftar merah Inggris. 

Artinya, siapapun yang masuk ke Inggris dari negara tersebut harus menjalani karantina selama 10 hari. Lokasi seperti Bahrain dan Qatar kini tengah didiskusikan sebagai alternatif yang memungkinkan bagi GP Jepang yang dibatalkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement