Rabu 18 Aug 2021 16:06 WIB

Kurangi Risiko Serangan Jantung dengan Jenis Diet Ini

Manfaat kesehatan dari pola makan nabati telah diketahui sejak 1980-an.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Jenis diet terbaik untuk mengurangi risiko serangan jantung (ilustrasi).
Foto: Foto : MgRol_92
Jenis diet terbaik untuk mengurangi risiko serangan jantung (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serangan jantung adalah keadaan darurat medis di mana suplai darah ke jantung tiba-tiba tersumbat, biasanya oleh bekuan darah. Sangat penting bagi seseorang untuk memastikan diet mereka dapat membantu menurunkan risiko serangan jantung

Dua studi penelitian baru yang diterbitkan dalam Journal of American Heart Association menemukan konsumsi makanan nabati yang lebih bergizi adalah yang terbaik untuk jantung yang sehat dan menurunkan kadar kolesterol. Para peneliti menemukan orang dewasa muda dan wanita pascamenopause memiliki lebih sedikit serangan jantung dan lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan penyakit kardiovaskular ketika mereka mengonsumsi lebih banyak makanan nabati yang sehat.

The American Heart Association Diet and Lifestyle Recommendations menyarankan pola diet sehat secara keseluruhan yang menekankan berbagai buah dan sayuran, biji-bijian, produk susu rendah lemak, unggas dan ikan tanpa kulit, kacang-kacangan dan polong-polongan, serta minyak nabati non-tropis. Ini juga menyarankan konsumsi terbatas lemak jenuh, lemak trans, natrium, daging merah, permen, dan minuman manis.

“Penelitian sebelumnya difokuskan pada nutrisi tunggal atau makanan tunggal, namun hanya ada sedikit data tentang pola makan nabati dan risiko jangka panjang penyakit kardiovaskular,” kata dr Yuni Choi, penulis utama studi dewasa muda seperti dilansir laman Express, Rabu (18/8).

Dia mengatakan, diet nabati yang kaya nutrisi bermanfaat untuk kesehatan jantung. Diet yang berpusat pada tumbuhan belum tentu termasuk vegetarian. Masyarakat dapat memilih di antara makanan nabati yang sedekat mungkin dengan alam, tidak terlalu diproses.

"Kami berpikir individu dapat memasukkan produk hewani dalam jumlah sedang dari waktu ke waktu, seperti unggas yang tidak digoreng, ikan yang tidak digoreng, telur, dan produk susu rendah lemak," ujarnya.

Poin-poin utama dari studi tersebut antara lain selama 32 tahun masa tindak lanjut, 289 peserta "mengembangkan" penyakit kardiovaskular (termasuk serangan jantung, strok, gagal jantung, nyeri dada terkait jantung, atau penyumbatan arteri di bagian tubuh mana pun).

Orang-orang yang mendapat skor 20 persen teratas pada skor kualitas diet jangka panjang (artinya mereka makan makanan nabati yang paling kaya nutrisi dan lebih sedikit produk hewani yang dinilai buruk) adalah 52 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan penyakit kardiovaskular. Fakta ini diperoleh setelah mempertimbangkan beberapa faktor, termasuk usia, jenis kelamin, ras, konsumsi kalori rata-rata, pendidikan, riwayat penyakit jantung orang tua, merokok, dan aktivitas fisik rata-rata.

"Gagasan diet vegetarian atau vegan rendah lemak dapat membalikkan penyakit jantung telah beredar selama lebih dari 20 tahun," kata ahli gizi dari British Heart Foundation, Victoria Taylor.

Menurut dia, cara makan ini menjadi lebih populer. Manfaat kesehatan dari pola makan nabati telah diketahui sejak 1980-an dalam sebuah penelitian yang sangat kecil terhadap 22 orang. "Ditemukan empat peserta memiliki 'pembalikan' penyakit di arteri mereka setelah mengikuti diet nabati yang sangat ketat," kata Taylor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement